Upaya memutus rantai penyebaran Covid-19 terus gencar dilakukan seluruh lapisan masyarakat. PT Unilever Indonesia Tbk, yang telah melakukan tes PCR mandiri kepada seluruh karyawan di salah unit produksi di dalam kawasan fasilitas produksinya (Gedung TBB), menemukan adanya karyawan bergejala ringan seperti flu saat menjalani proses screening sebelum memasuki area fasilitas produksi.
Menindaklanjuti hasil tes PCR mandiri di fasilitas produksinya di Cikarang dengan hasil beberapa pekerjanya diduga positif Covid-19, Unilever mengambil langkah lebih lanjut guna mencegah penyebaran dengan menutup sementara fasilitas produksinya di Kabupaten Bekasi. Selain itu, manajemen juga melakukan langkah lanjutan berupa contact tracing untuk mencegah penularan lebih jauh.
Baca Juga: Heboh Akibat Dukung LGBTQ, Bagaimana Sejarah Raksasa Unilever?
Sancoyo Antarikso, Direktur Corporate Affairs Unilever Indonesia, mengatakan, pihak manajemen Unilever menjelaskan jika langkah tersebut diambil sejalan dengan prinsip dan prioritas perusahaan yang senantiasa mengutamakan keselamatan, kesehatan, dan keamanan seluruh karyawannya, serta telah dikoordinasikan dengan Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bekasi. Kegiatan operasional perusahaan segera ditangguhkan begitu mendapat kabar tersebut untuk menerapkan berbagai langkah preventif dalam upaya menjaga kesehatan dan keselamatan karyawan.
"Kami berterima kasih atas dukungan penuh yang diberikan Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bekasi. Sejak awal, kami selalu berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan pemerintah dan otoritas terait. Kami percaya bahwa kemitraan yang kuat dengan otoritas terkait dan transparansi merupakan kunci dalam upaya kami menjaga situasi agar tetap terkendali," ujar Sancoyo Antarikso.
Sancoyo menambahkan, Unilever secara global memiliki protokol yang tegas dalam menangani kasus Covid-19. Kebijakan ini diterapkan pada seluruh kantor dan pabrik Unilever di 180 negara, termasuk di Indonesia. Sejak awal pandemi, Unilever Indonesia telah melakukan zonasi pada kompleks pabriknya.
Gedung TBB sendiri merupakan salah satu bagian dari kompleks pabrik PT Unilever Indonesia Tbk di Cikarang dan di dalam kompleks tersebut terdapat beberapa gedung dengan protokol pemisahan zona kerja dan area produksi yang ketat. Karyawan hanya diperbolehkan bekerja di zona masing-masing dan tidak dapat melintas zona kerja dan area produksi untuk alasan apapun.
Langkah-langkah yang diterapkan Unilever juga termasuk protokol keamanan untuk seluruh fasilitas operasional Unilever di seluruh Indonesia, di antaranya: pemberlakukan larangan perjalanan, pengaturan kerja dari rumah untuk karyawan yang bekerja di kantor (office-based), tim dokter perusahaan yang siaga membantu karyawan di daerah masing-masing, serta pemantauan kesehatan yang dilakukan setiap hari dengan standar pengawasan dan prosedur tindak lanjut yang ketat.
Sancoyo juga menegaskan bahwa penghentian sementara kegiatan operasional pabrik di Bekasi tidak akan memengaruhi ketersediaan produk-produk Unilever di pasaran. Pihaknya akan terus memastikan bahwa semua standar keselamatan dan kesehatan kerja di pabrik terpenuhi sebelum kembali pada operasional normal.
"Kami memahami bahwa produk kami merupakan bagian penting dalam keseharian konsumen. Oleh karena itu, perlu kami sampaikan bahwa hal ini tidak akan memengaruhi pasokan kepada konsumen. Stok yang ada di gudang kami maupun di gudang distributor dan pelanggan masih mencukupi," ucapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: