"Beberapa hal yang menjadi sorotan responden adalah soal sulitnya lapangan kerja bagi masyarakat kabupaten Indramayu. Hal lain yang sangat menonjol adalah anggapan adanya Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) yang dirasakan sangat kental diruang lingkup pemerintah kabupaten Indramayu," ungkapnya.
Dalam pandangan responden, ulterang Arifin, KKN ini disebabkan adanya dinasti politik yang kuat di kabupaten Indramayu. Dimana partai Golkar yang telah berkuasa di kabupaten Indramayu selama beberapa dekade ini menjadi salah satu lingkar utama dari adanya dinasti politik ini.
"Kekecewaan ini terakumulasi dan mendorong responden untuk memilih bakal calon di luar lingkaran Partai Golkar atau bakal calon tertentu yang memiliki ikatan langsung dengan dinasti politik tersebut," ujarnya.
Kendati demikian, menurut Arifin, Golkar sebagai sebuah kekuatan politik yang selama ini dominan masih mungkin memenangkan kadernya untuk menjadi bupati Indramayu dengan syarat hanya satu kader partai yang maju sehingga dukungan tidak terpecah.
Untuk diketahui, metode sampling ditentukan dengan mengunakan metode multistage random sampling. Dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error +/- 3,3 persen.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat