Usai ngobrol-ngobrol, Risma kemudian mengajak Terawan ke Pasar Genteng Baru. Pasar ini bagian dari program Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo. Atau pasar yang sudah menerapkan protokol kesehatan ketat. Di pasar ini, tiap pemilik kios memasang tirai plastik sebagai batas pemisah antarpenjual dan pembeli. Pasar itu juga memberlakukan sistem jalan satu arah.
Tiba di lokasi, Terawan bersama Risma langsung berkeliling menyusuri lorong demi lorong pasar. Menggunakan megaphone yang dipegangi Terawan, Risma mengimbau para pedagang dan pengunjung mematuhi protokol kesehatan. "Ayo, ayo jaga jarak," teriak Risma.
Saat berkeliling, Risma mendapati seorang pengunjung yang melanggar sistem jalan satu arah itu. "Ayo jalanmu salah, puter balik, daripada tak masukkan ke Liponsos (Lingkungan Pondok Sosial). Ketemu ODGJ (Orang Dalam Gangguan Jiwa) kamu di sana," tegur Risma ke orang itu. Terawan hanya memerhatikan.
Dari pasar, Risma mengajak Terawan berkunjung ke Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) Surabaya. Ia menggelar pertemuan tertutup bersama manajemen rumah sakit dan Kepala Dinas Kesehatan Surabaya Febria Rachmanita. Sayangnya, Terawan masih puasa bicara ke media. Usai acara, ia enggan memberikan keterangan apa pun kepada awak media yang telah menunggunya.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komaruddin menilai, di tengah isu reshuffle seperti ini, para menteri harus mau tampil. "Agar terlihat bekerja," ucapnya, kemarin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: