Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penyakit-penyakit Infeksi Paling Mematikan di Dunia, Ada Corona?

Penyakit-penyakit Infeksi Paling Mematikan di Dunia, Ada Corona? Petugas kesehatan mendorong usungan dengan jenazah di Pusat Medis Yahudi Kingsbrook ditengah mewabahnya virus corona (COVID-19) di kawasan Brooklyn, New York, Amerika Serikat, Rabu (8/4/2020). | Kredit Foto: Reuters/Lucas Jackson
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dunia saat ini tengah menghadapi pandemi virus Corona baru, Covid-19. Penyakit mematikan ini telah menyebar ke hampir setiap sudut bumi, memaksa umat manusia tetap di rumah dan setiap negara menutup perbatasannya, serta memicu kemerosotan ekonomi.

Virus Covid-19 pertama kali muncul di kota Wuhan, China, dan kemudian menyebar ke seluruh penjuru dunia. Hingga saat ini tercatat lebih dari 10 juta manusia telah terinfeksi dengan lebih dari 500 ribu meninggal dan 6 juta lebih dinyatakan sembuh.

Baca Juga: Pecahkan Rekor, Kasus Harian Corona AS Tembus 50 Ribu

Virus Corona menimbulkan beragam gejala pada pengidapnya. Gejala ringannya tidak jauh berbeda dengan gejalah flu seperti pusing, batuk, dan hidung beringus. Namun jika sudah parah, virus ini dapat menyebabkan pneumonia yang mematikan.

Meski begitu, Covid-19 bukanlah satu-satunya penyakit infeksi mematikan di dunia. Ada sejumlah penyakit yang disebabkan infeksi virus, bakteri atau amuba yang bisa menghilangkan nyawa seseorang.

Berikut ini delapan penyakit menular paling mematikan di dunia yang disitir dari CBS, Jumat (3/7/2020).

1. Penyakit Sapi Gila

Tingkat kematian: 100%

Ketika manusia terjangkit penyakit sapi gila, dokter menyebutnya sebagai penyakit Creutzfeldt-Jakob. Penyakit ini dianggap langka: rata-rata 350 kasus dilaporkan di Amerika Serikat setiap tahun.

Tidak jelas apa penyebab penyakit yang sebagian besar kasusnya menyebabkan gangguan neurologis mematikan ini. Gejalanya meliputi perubahan kepribadian, insomnia, hilangnya kontrol otot dan halusinasi.

2. Rabies

Tingkat kematian: 100%

Hanya ada beberapa kasus dalam sejarah manusia di mana mereka yang tidak divaksin selamat dari virus rabies. Sembilan puluh sembilan persen kasus ini disebarkan oleh gigitan anjing.

Pada 2010, pemerintah pernah meluncurkan kampanye untuk memvaksinasi 400 ribu anjing setelah wabah rabies menewaskan lebih dari 130 orang.

3. Balamuthia Ensefalitis

Tingkat kematian: 98%

Amuba berbahaya ini dapat menginfeksi banyak bagian tubuh yang berbeda termasuk kulit, sinus, dan otak. Amuba ini hidup di tanah dan dapat memasuki tubuh melalui luka terbuka atau dihirup.

Penyakit ini sangat langka, dengan hanya 200 kasus yang dilaporkan sejak ditemukan pada tahun 1986.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: