Penyakit-penyakit Infeksi Paling Mematikan di Dunia, Ada Corona?
4. Amuba Pemakan Otak
Tingkat kematian: 95%
Naegleria fowleri --juga dikenal sebagai amuba pemakan otak-- umumnya ditemukan dalam air hangat dan segar. Amuba ini masuk ke tubuh manusia melalui lubang hidung.
Penyakit ini menyebabkan sulit untuk didiagnosis dan hampir selalu berakibat fatal. Gejala awal berupa kekakuan leher dan sakit kepala dengan cepat berkembang menjadi kebingungan, kejang, dan, seringkali berujung pada kematian.
Penyakit ini juga jarang terjadi. Antara nol dan 8 kasus dilaporkan setiap tahun di Amerika Serikat.
5. Virus Nipah
Tingkat kematian: 75%
Virus kelelawar ini terkait dengan virus Hendra. Virus ini juga muncul dengan penyakit pernapasan akut dan ensefalitis fatal.
Virus Nipah lebih umum daripada virus Hendra, yang mengakibatkan wabah hampir tahunan di Bangladesh sejak 2001.
6. Flu Burung
Tingkat kematian: 60%
Flu burung menyebar atau menyerang manusia setelah melakukan kontak dengan unggas yang terinfeksi. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penularan dari manusia ke manusia tampaknya tidak sering terjadi.
Wabah virus H5N1 yang mematikan di antara unggas dilaporkan di China pada 1 Februari 2020.
7. Virus Hendra
Tingkat kematian: 57%
Virus ini, juga disebarkan oleh kelelawar buah, menginfeksi manusia dan kuda. Ditemukan di Australia pada tahun 1994. Kasusnya jarang terjadi; antara tahun 1994 dan 2013, hanya ada 7 orang didiagnosis mengidap virus ini dan 4 di antaranya meninggal.
Gejalanya meliputi masalah pernapasan seperti flu, diikuti, untuk kasus yang parah, oleh ensefalitis.
8. Virus Marburg
Tingkat kematian: 50%
Virus Marburg secara klinis mirip dengan Ebola. Awalnya ditransmisikan ke manusia melalui kontak dengan kelelawar Rousettus. Begitu virus memasuki populasi manusia, virus itu menular melalui cairan tubuh manusia.
Pada kasus fatal, kematian akibat terinfeksi virus ini dikarenakan kehilangan banyak darah, biasanya terjadi pada 8 atau 9 hari setelah timbulnya gejala.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: