Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

20.000 Penonton Siap Hadiri Prancis Open di Tengah Pandemi Corona

20.000 Penonton Siap Hadiri Prancis Open di Tengah Pandemi Corona Kredit Foto: Reuters/Philippe Wojazer
Warta Ekonomi, Jakarta -

Penggemar tenis boleh bernapas lega. Ajang Grand Slam Prancis Terbuka 2020 dipastikan tetap dihadiri penonton meski digelar di tengah pandemi virus corona. Penyelenggara akan mengizinkan setidaknya 20.000 orang menyaksikan turnamen setiap hari.

Federasi Tenis Prancis (FFT) menyatakan telah mendapatkan izin untuk mengadakan acara dengan dihadiri penonton. Bahkan, sekitar 10.000 penonton bisa menyaksikan final dan kapasitasnya bisa bertambah jika krisis kesehatan di Prancis bisa terus membaik. Sampai saat ini, 166.000 orang telah terjangkit positif virus corona dan telah mengakibatkan hampir 30.000 orang meninggal dunia.

Baca Juga: Perdana Menteri Prancis Mundur, Kabinet Dibubarkan

Grand Slam yang digelar di lapangan tanah liat tersebut akan dimulai pada 27 September dan berakhir pada 11 Oktober. Sementara penjualan tiket secara publik akan dibuka pada 16 Juli mendatang.

“Jumlah penonton yang diizinkan untuk memasuki stadion maksimal 60% dari kapasitas normal sehingga kami bisa memastikan bahwa semua protokol kesehatan diikuti dengan baik,” ungkap FFT, dilansir lemonde.fr.

Selain itu, FFT juga memperingatkan tentang aturan kehadiran penonton yang bisa diperketat jika kasus Covid-19 kembali bertambah. Pihaknya terpaksa mengurangi jumlah penonton dari sebelumnya dan penyelenggara turnamen akan mengembalikan uang dari tiket yang telah terjual. Meski begitu, mereka berharap rencananya bisa berjalan lancar dan aman.

Di Prancis Terbuka, para penonton harus mengikuti aturan untuk menjaga jarak dan mengenakan masker ketika berada di Roland Garros (venue Prancis Terbuka). Satu tempat duduk akan dibiarkan kosong di antara para penonton dengan maksimal empat orang boleh duduk bersama. Tidak seperti AS Terbuka, Prancis Terbuka akan tetap mengadakan babak kualifikasi satu pekan sebelum pertandingan utama.

Tahun ini, Rafael Nadal akan mengincar gelar Prancis Terbuka ke-13 dalam kariernya. Bahkan, petenis asal Spanyol itu telah menjadi salah satu petenis yang memiliki kondisi tubuh yang cukup baik saat kembali bermain di atas lapangan. Tapi, pengoleksi 19 gelar Grand Slam ini mengakui kembali beraksi akan terasa aneh setelah absen cukup panjang akibat pandemi virus korona sejak Maret lalu. 

"Jauh lebih mudah untuk tubuh kembali siap ketika berusia 21 tahun daripada tubuh yang berusia 34 tahun. Itu pasti akan 100%. Tapi, pada saat yang sama, tubuh dan pikiran berusia 34 tahun memiliki lebih banyak pengalaman daripada tubuh daripada pikiran yang berusia 21 tahun. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi. Jadi, akan sedikit aneh setelah lama absen kembali bermain," papar Nadal.

Prancis Terbuka memundurkan jadwalnya dari jadwal yang biasanya digelar pada akhir Mei sampai awal Juni akibat pihak ATP maupun WTA menangguhkan semua turnamen sejak Maret lalu akibat pandemi. Penangguhan ini memunculkan sejumlah turnamen ekshibisi yang beberapa di antaranya digelar terbuka dan terbukti menjadi lokasi penularan virus corona. 

Pada Turnamen Ekshibisi Adria Tour, sedikitnya empat petenis termasuk penggagas Novak Djokovic serta ofisial pertandingan terinfeksi virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh tersebut. Dalam penyelenggaraannya, setidaknya 5.000 penonton hadir tanpa mengindahkan jarak sosial dan tidak menggunakan masker.

Sementara itu, Amerika Serikat Terbuka 2020 dijadwalkan akan menjadi Grand Slam pertama yang digelar sejak masa lockdown akibat pandemi Covid-19. Namun, turnamen yang berlangsung di New York, 24 Agustus nanti, akan digelar tanpa penonton. Sementara Wimbledon terpaksa dibatalkan untuk pertama kali sejak Perang Dunia II.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: