Pilpres AS Makin Dekat, Pakar: Waspada Serangan Siber Korut
Pada pertengahan Juni, Pyongyang menyalahkan Washington karena berusaha memperburuk hubungan bilateral. Korea Utara (Korut) berjanji membangun kekuatan yang lebih dapat diandalkan untuk mengatasi ancaman militer jangka panjang dari Amerika Serikat (AS).
Sejumlah pakar memperingatkan bahwa Korut dapat melancarkan serangan, termasuk serangan cyber, pada pemilihan presiden (pilpres) AS yang dijadwalkan pada 3 November mendatang.
Baca Juga: Terungkap Bisnis Gelap Korut yang Bikin Kim Jong Un Hidup Mewah
Sung-Yoon Lee, profesor Kim Koo-Korea Foundation dalam Studi Korea di Fletcher School of Law and Diplomacy di Universitas Tufts yang berbasis di Massachusetts, mengatakan bahwa Pyongyang akan dapat menguji seberapa jauh itu dapat merusak sistem pilpres AS.
"Saya sepenuhnya berharap Korut untuk menguji kemampuannya sendiri untuk melihat apa yang dapat dihindarinya dengan meretas sistem pemilihan AS. Kemampuan cyber Korut adalah salah satu yang terbaik di dunia," kata Yoon.
"Akan mengejutkan jika Korut tidak menguji kemampuannya selama pilpres," sambungnya, seperti dilansir Sputnik. Yoon juga menunjuk pada meningkatnya tekanan psikologis dan politik Korut terhadap Washington, yang merupakan "musuh" utama Pyongyang.
"Ancaman terselubung tipis dari Kementerian Luar Negeri Korut tentang campur tangan dalam pilpres AS mendatang adalah semua bagian dari buku pedoman strategis yang semakin meningkat, yang akan diselingi oleh provokasi yang lebih serius, seperti ICBM atau bahkan uji coba nuklir," ungkapnya.
Dia mengatakan bahwa Korut akan mencoba untuk menjadi perhatian utama terhadap integritas sistem pilpres AS, sesuatu yang digambarkan Yoon sebagai pertimbangan rasional untuk Pyongyang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto