Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim jadi bulan-bulanan warganet Twitter sejak Selasa (7/7/2020) malam hingga Rabu (8/7/2020) siang.
Bahkan, tagar #MendikbudSalahUrus menjadi salah satu tren Twitter Indonesia sampai Rabu pukul 11.40 WIB, berdasarkan pantauan Warta Ekonomi.
Para warganet memprotes sejumlah kebijakan di bidang pendidikan, dari sistem zonasi di PPDB, penerapan pembelajaran jarak jauh (PJJ), sampai mempertanyakan alokasi UKT di universitas pada semester depan.
Para orangtua memprotes sistem PPDB DKI Jakarta yang dinilai diskriminatif karena menggunakan usia sebagai syarat utama masuk ke sekolah negeri..https://t.co/8Qw3VFrFof#MendikbudSalahUrus#MendikbudSalahUrus
— Rhisma (@MincreungR) July 7, 2020
Aspek Pembelajaran#MendikbudSalahUrus #MendikbudSalahUrus
— Oposan_Gan (@ekonomi_jeblok) July 7, 2020
PJJ dipatentkan oleh mendikbud, meskipun pandemi covid19 berakhir. Hal tsb ditolak oleh komisi x depeer karena akan mengganggu aspek pembelajaran murid, mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. pic.twitter.com/TdLUJuy5xb
Mengenai sistem zonasi, sejumlah warganet masih menganggap kebijakan itu diskriminatif, meskipun proses PPDB sudah memasuki tahap akhir pada hari ini. Lebih lanjut, ada pula warganet yang menjadikan sistem zonasi sebagai lelucon.
Guru. : Nak... Tuntutlah Ilmu sampai.
— Rest? (@305_Retas___) July 7, 2020
Kenegeri Jerman
Murid. : Ngak Bisa Pak.. kan sistem
Zonasi... ????
Efek #MendikbudSalahUrus
#MendikbudSalahUrus
Sementara itu, pengguna bernama Tiffany mencuitkan soal aksi mahasiswa Unhas Makassar yang meminta agar uang kuliah tunggal (UKT) ditiadakan pada semester depan, mengingat mahasiswa sudah pasti menempuh kuliah daring lagi.
"Alokasi UKT tidak digunakan, kemudian semester depan sudah ada kejelasan bahwa akan online juga. Kita tidak tahu pengalokasian UKT."
— Tiffany (@LoveniaHutama) July 7, 2020
Dukung mahasiswa flends ????????#MendikbudSalahUrus #MendikbudSalahUrus
https://t.co/aduXjTopGq
Sementara itu, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Malang meminta agar UKT mendapat potongan 50%.
PMKRI Malang menuntut anggota dewan untuk membantu menyampaikan aspirasi soal potongan Uang Kuliah Tunggal (UKT) sebesar 50 persen kepada Mendikbud#MendikbudSalahUrus #MendikbudSalahUrus
— Yoona (@Q_Rei_Yoona) July 7, 2020
https://t.co/Mwhg9zXfNS
Tak lupa, sejumlah warganet pun mempertanyakan pernyataan Nadiem yang katanya akan membuat sistem PJJ jadi permanen, walau pandemi telah berakhir. Ada pula warganet yang menjabarkan fakta di balik pernyataan tersebut.
Baca dulu yang lengkap sebelum mencaci maki, kebanyakan warga Indonesia langsung menyimpulkan dari judulnya saja lalu menyebarkannya. Padahal faktanya tidak seperti itu. Jadi stop bilang #MendikbudSalahUrus pic.twitter.com/NVTKayrmA3
— ???????????????????????????????????????????????? (@FarhanNazrull) July 8, 2020
Adapun, berikut ini sejumlah cuitan lain dari warganet untuk Nadiem:
Gak punya pengalaman jadi guru
— ???????? (@_Wiwis_Mbecak) July 7, 2020
Gak pernah berjuang di lembaga pendidikan
Gak punya latar belakang pendidikan keguruan
Punyanya, duit sama koneksi...
Maka jadilah#MendikbudSalahUrus #MendikbudSalahUrus
Ini pura-pura bodoh apa dungu?
— Adinda Zahrany (@Adinda_1707) July 7, 2020
Kok kelewatan banget sih????
Yang buat kebijakan Mendikbud yang disalahin goodbener #MendikbudSalahUrus pic.twitter.com/NcRg1JqcFd
Bingung masyarakat ganti Mendikbud ganti Kebijakan . Seharusnya Negara dah punya sistim Pendidikan jangka pendek pun jangka panjang #MendikbudSalahUrus #MendikbudSalahUrus
— Noligarki (@noligarki) July 7, 2020
Kritik Nadiem, Direktur Indo Barometer Sebut Menteri Abuleke https://t.co/6MGeltnBRC
Sukses jadi pengusaha, belum tentu sukses jadi pejabat publik!
— Maudy Asmara (@M_Asmara1701) July 7, 2020
Kepentingannya pasti beda!
Good opinion Pak @marzukialie_MA ????#MendikbudSalahUrushttps://t.co/JERtNRmZH4
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna