Melihat Kisah Turis Terjebak 110 Hari di Bandara saat Covid-19
Trofimov mengatakan kepada penyiar Estonia ERR, bahwa ia juga tidak diizinkan terbang keluar dari Filipina ke negara baru karena ia ditolak masuk, dan hanya dapat dibawa kembali oleh maskapai yang membawanya ke Manila.
“Mereka mengambil paspor saya dan akan mengembalikannya hanya ketika saya terbang ke Estonia. Tetapi mereka tidak terbang ke Estonia, mereka tidak terbang ke mana pun saat ini. Saya disuruh menunggu sepanjang waktu sampai penerbangan dimulai kembali,” katanya.
Dirinya mendapatkan kesempatan melalui maskapai Turkish Airlines, tetapi maskapai tersebut juga tidak terbang pada saat ini, sehingga dirinya harus menunggu. Roman menambahkan, tanggal keberangkatannya telah mengalami penundaan sebanyak 4 kali.
“Mereka memperpanjang situasi darurat di sini, negara ini masih tertutup,” ujarnya.
Diketahui, Pemerintah Filipina menerapkan karantina untuk mencegah penyebaran COVID-19 sejak 16 Maret 2020. Karantina tersebut membatasi semua perjalanan bagi siapa pun, kecuali diplomat, pekerja medis, dan pekerja kemanusiaan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: