Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gak Ada TKA China Proyek Bisa Mangkrak, Beneran Nih Bu Menaker?

Gak Ada TKA China Proyek Bisa Mangkrak, Beneran Nih Bu Menaker? Kredit Foto: Reuters/Stringer
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah mempunyai pandangan berbeda terkaut masuknya ratusan tenaga kerja asing (TKA) asal China ke Indonesia di tengah pandemi corona atau Covid-19 lantaran banyak pengangguran baru di kala pandemi.

Ia pun menilai kehadiran TKA untuk mempermudah pengerjaan proyek, dan ujung-ujungnya menambah lapangan kerja.

"TKA dimaksudkan untuk operasikan jenis pekerjaan yang nggak bisa dimiliki tenaga kerja lokal. Jika tidak didatangkan maka tidak bisa serap tenaga kerja jadi mangkrak pembangunannya karena tidak ada yang mengerjakan," katanya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR RI, Rabu (8/7).

Baca Juga: Jalan Tol Cibitung-Cilincing Ditargetkan Beroperasi Tahun 2021

Baca Juga: TKA China Dikasih Karpet Merah, Menaker Klaim Supaya...

Kemudian, ia pun memberikan contoh, ada proyek yang tertunda akibat masa waktu TKA untuk bekerja di Indonesia hanya enam bulan. Kemudia, setelah itu tidak ada lagi pengerjaan yang membuat tenaga kerja lokal tidak terserap.

"Kehadiran 156 (ke Kendari) TKA di perusahaan akan rekrut 950 tenaga kerja lokal. Dan diperkirakan akan serap 5 ribu tenaga kerja lokal. Jadi kondisi kita banyak pengangguran kenapa beri kesempatan ke tenaga kerja asing. Pertama tenaga kerja asing hanya dibolehkan pada keahlian tertentu dan ada masa tertentu berdasar kepres," sebutnya.

Tambahnya, "Dasar hukum penempatan TKA pada proyek-proyek di tanah air untuk laksanakan PSN (Proyek Strategis Nasional). Itu juga ada Perpres ada peraturan lagi Peraturan Menkumham diperbolehkan rekrut tenaga kerja asing dengan persyaratan protokol kesehatan yang ketat," lanjutnya.

Diketahui, sebanyak 156 TKA  asal China datang ke Kendari pada akhir Juni lalu dari rencana 500 TKA.  

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: