Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Melesat 608%, Bareksa Catat Rekor Penjualan SBN

Melesat 608%, Bareksa Catat Rekor Penjualan SBN Kredit Foto: Freepik
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tren penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online meningkat tajam. Yang menarik, di tengah pandemi Covid-19 dan memasuki era New Normal, marketplace finansial Bareksa malah membukukan rekor tertinggi penjualan Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI017 sejak ditunjuk menjadi mitra distribusi Kemenkeu pada April 2018.

Pada penutupan penawaran 9 Juli, nilai penjualan ORI017 di Bareksa melesat 608% dibandingkan ORI016, jauh lebih tinggi dari angka pertumbuhan secara nasional. Kemudian jumlah nasabah melonjak 382%.

Masa penawaran ORI017 dibuka sejak 15 Juni hingga 9 Juli 2020. Total angka penjualan ORI017 secara nasional mencapai sekitar Rp18,33 triliun. Angka ini naik 123% dari realisasi penjualan ORI016 yang hanya Rp8,2 triliun. 

Baca Juga: Good Governance & Teknologi Kokohkan Tatanan Ekosistem JKN

CEO Bareksa, Karaniya Dharmasaputra mengatakan, kontribusi nilai penjualan ORI017 dari Bareksa terhadap total penjualan nasional melesat tiga kali lipat dibandingkan ORI016. Ini rekor tertinggi sepanjang sejarah penjualan SBN di Bareksa.

"Fenomena ini menarik dan penting untuk kita cermati bersama. Di tengah pandemi Covid-19 dan era New Normal, kita justru melihat akselerasi penjualan di segmen ritel melalui teknologi digital dan terus meluasnya demokratisasi obligasi negara yang sebelumnya merupakan wilayah yang elitis, jauh dari jangkauan masyarakat luas," ujarnya di Jakarta, Jumat (10/7/2020).

Sebelumnya penjualan SBN tertinggi di Bareksa terjadi pada penjualan Savings Bond Ritel seri SBR005 yang ditawarkan pada Januari 2019 lalu.

Tidak hanya dari sisi nominal pembelian, jumlah investor yang membeli di Bareksa juga mencetak rekor. Per 9 Juli 2020, jumlah investor yang membeli ORI017 dibandingkan jumlah investor secara nasional mencapai sekitar 12%. Sebelumnya, rata-rata kontribusi jumlah investor dari Bareksa berkisar 10%.

Seperti diketahui, imbal hasil SBN 100% dijamin pemerintah. Di tengah ketidakpastian ekonomi dan pasar modal akibat pandemi Covid-19, produk investasi yang aman risiko seperti SBN semakin menarik minat investor ritel.

"Ini momentum yang bagus untuk semakin memasyarakatkan dan mendemokratisasi pasar SBN kita, sehingga pemerintah memiliki sumber pendanaan baru yang berasal dari segmen investor ritel. Bareksa akan terus mendukung Kemenkeu mencapai tujuan strategis bagi perekonomian nasional," Karaniya mengatakan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: