Dana Asuransi ke SBN Capai Rp580,7 Triliun, Jadi Pilar Pembiayaan Negara
Kredit Foto: Pixabay
Industri asuransi nasional terus memperkuat perannya sebagai penopang fiskal melalui penempatan investasi pada Surat Berharga Negara (SBN).
Data CORE Indonesia mencatat, total investasi sektor asuransi di SBN mencapai Rp580,7 triliun per April 2025, meningkat dari Rp569,8 triliun pada Januari 2025.
Asuransi jiwa dan sosial menjadi kontributor utama, masing-masing dengan nilai investasi Rp210,2 triliun dan Rp61,2 triliun per Maret 2025. Sementara pada sektor reasuransi, alokasi ke SBN bahkan mencapai 46,1% dari total portofolio investasi.
Hasil investasi premi melalui SBN dimanfaatkan untuk membiayai berbagai proyek prioritas pemerintah, mulai dari infrastruktur hingga kawasan industri.
Baca Juga: OJK Tawarkan Solusi Investasi Minim Risiko: ETF Emas Siap Gantikan Ketergantungan pada SBN
Konsistensi ini menunjukkan kepercayaan tinggi industri terhadap instrumen negara, terutama sebagai penyangga risiko dan pendukung proyek-proyek prioritas pemerintah.
Ekonom dan Pendiri CORE Indonesia, Hendri Saparini, menekankan bahwa peran asuransi tidak sebatas pada proteksi individu, tetapi juga sebagai katalis pembiayaan strategis.
"Jadi, jika kita tahu bahwa perusahaan asuransi akan berinvestasi bersama pemerintah untuk membantu menjalankan proyek-proyek prioritas pemerintah, maka ekosistem ini harus dilindungi. Harus ada kerja sama, bukan hanya dari perusahaan atau pelaku usaha, tetapi, pemerintah juga harus mengambil peran dalam hal ini."
Baca Juga: Sekitar 51% Dana Asuransi Tersedot ke SBN, OJK Dorong Arah Investasi ke Pasar Modal
Ia juga menyebut pentingnya keterlibatan pemerintah dalam menciptakan kebijakan yang mendorong kolaborasi dengan sektor asuransi demi keberlanjutan pembiayaan nasional.
"Jadi, mungkin sebelumnya dalam anggaran nasional, pemerintah belum mewajibkan adanya asuransi untuk semua proyek mereka. Saya pikir sekarang adalah waktu yang tepat bagi kita untuk berdiskusi dengan pemerintah, tidak hanya untuk mendukung industri ini, tetapi juga untuk membantu pemerintah menyediakan perlindungan tersebut," tutur Hendri.
Dengan peran vitalnya sebagai penyedia dana jangka panjang dan instrumen mitigasi risiko, industri asuransi dipandang semakin strategis di tengah tantangan ketidakpastian ekonomi global dan kebutuhan percepatan pembangunan nasional.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ida Umy Rasyidah
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement