Guna meningkatkan kualitas listrik untuk mendukung produksi, Pertamina EP Asset 5 Tanjung beralih dari penggunaan Captive Power (pembangkit sendiri) berupa Gas Turbine Generator (GTS) ke suplai listrik PLN dengan menggunakan layanan premium Super Ultima.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, Sudirman menyampaikan bahwa Pertamina EP Asset 5 Tanjung menjadi pelanggan pertama di luar Jawa-Bali yang menggunakan produk layanan Super Ultima dengan daya sebesar 10.380 kilo Volt Ampere (kVA) atau setara 10.380.000 Volt Ampere (VA).
"Pertamina EP Tanjung adalah pelanggan pertama kami yang menggunakan layanan Super Ultima. Kami berterima kasih sekali atas kepercayaan Pertamina terhadap layanan kami yang sebelumnya menggunakan Captive Power. Pertamina beralih ke suplai listrik PLN, artinya suplai listrik PLN pada layanan Super Ultima dipercaya memiliki kualitas yang lebih baik dari opsi-opsi yang ada," ujar Sudirman dalam keterangan pers (10/7/2020).
Baca Juga: MyPertamina Meluncur, Beli Pertamax Bisa Dapat Cashback 30%
Layanan produk premium merupakan inovasi produk dari PLN untuk menjawab tantangan dalam menyediakan suplai listrik dengan kualitas terbaik untuk menciptakan produktivitas usaha dan mendorong pertumbuhan dunia bisnis.
PLN juga meluncurkan produk layanan bernama Super Ultima I dan Super Ultima II. Produk layanan Super Ultima ini merupakan perpaduan antara produk layanan premium yang dikombinasikan dengan perangkat khusus yang dinamakan Diesel Rotary Uninteruptible Power Supply (DRUPS).
Sudirman menambahkan dengan produk layanan Super Ultima, PLN menjamin pelanggan akan merasakan risiko paling kecil apabila suplai listrik pelanggan terganggu, bahkan PLN menjamin jika ada gangguan pada sistem kelistrikan, pelanggan Super Ultima tidak akan mengalami gangguan tegangan ataupun terjadi padam.
"Super Ultima ini merupakan inovasi produk layanan kelistrikan unggulan kami dengan kualitas yang lebih menjanjikan. Berbeda dengan layanan premium, pada Super Ultima ini kami menambahkan alat khusus yang bernama DRUPS, alat ini akan bekerja sebagai pengaman dan cadangan daya utama jika terjadi gangguan sistem listrik dalam skala besar," tambah Sudirman.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Rosmayanti