Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mantap! Bangun Infrastruktur Gas, PGN Bangun 8 Klaster LNG

Mantap! Bangun Infrastruktur Gas, PGN Bangun 8 Klaster LNG Kredit Foto: Antara/Feny Selly
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) akan menerapkan klasterisasi dalam melaksanakan penugasan pembangunan infrastruktur dan penyediaan Liquefied Natural Gas (LNG) untuk pembangkit listrik. Langkah ini sesuai dengan Keputusan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 13 Tahun 2020.

Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Syahrial Mukhtar menjelaskan, pembangunan infrastruktur LNG terbagi menjadi tiga area yaitu Area Barat, Tengah dan Timur.

"Kami akan membangun tiga HUB," ujar Syahrial, Selasa (13/7/2020).

Baca Juga: Cek Jadwalnya, KAI Operasikan 2 Kereta Api Rute Jakarta-Bandung

Untuk di area Barat, PGN akan membangun penghubung di Terminal Arun, yang ditargetkan bisa memenuhi gas di Nias, Krueng, dan sekitarnya. Kemudian di area tengah, PGN akan memanfaatkan terminal pengolahan gas terapung atau Floating Storage Regasification Unit (FSRU) Lampung. Gas ini akan disalurkan dengan sistem kapal pengangkut (breakbulking) ke kapal-kapal kecil untuk menyuplai small LNG carrier.

"Jadi, nanti FSRU Lampung bisa dibawa ke Kalimantan, Bali, NTT, dan NTB," ucap Syahrial.

Selanjutnya di area Timur akan dibangun penghubung perkiraan di Ambon untuk melayani Indonesia Tengah dan Timur, seperti Sulawesi, Maluku dan Papua.

Pelaksanaan pembangunan infrastruktur LNG oleh PGN dilakukan secara stimulan untuk pembangkit yang sudah dibangun dan dibagi menjadi delapan klaster, yaitu sebagai berikut:

1. Klaster Sumatera

2. Klater Kalimantan Barat

3. Klaster Bali Nusra 1

4. Klaster Bali Nusra 2

5. Klaster Sulawesi

6. Klaster Maluku

7. Klaster Papua Utara

8. Klaster Papua Selatan

Klasterisasi tersebut merupakan komitmen PGN untuk bersinergi dengan PLN guna meningkatkan penggunaan gas di sektor kelistrikan agar layanan masyarakat bisa maksimal. Pemanfaatan gas bumi untuk sektor kelistrikan juga mengurangi ketergantungan pada energi impor dan subsidi BBM.

PGN telah melakukan koordinasi secara intensif dengan PLN untuk menyelesaikan perjanjian komersial untuk jangka waktu 20 tahun untuk tahap quick win. Quick win akan dimulai dengan menggunakan pola operasi follower di lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Nias, PLTMG Tanjung Selor, dan PLTMG Sorong yang ditargetkan selesai 2020.

"Pada tahap ini, ditargetkan dapat menyediakan harga yang lebih rendah dari High Speed Diesel (HSD) di plant gate pembangkit PLN," ujar Syahrial.

Sementara itu, Direktur Utama PGN Suko Hartono mengatakan bahwa langkah strategis itu merupakan wujud komitmen PGN untuk memperkuat struktur usaha subholding gas. Pihaknya juga berkomitmen meraih peluang pertumbuhan usaha dari meningkatnya kebutuhan dalam negeri akan pasokan gas untuk mendukung pembangunan pembangkit listrik.

"Selain itu, ini menjadi respons PGN dalam mendukung program pemerintah menargetkan perbaikan bauran energi primer bagi pembangkit listrik PLN, sekaligus menurunkan emisi gas rumah kaca," ujar Hartono.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: