Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mengenang Perjuangan Eka Tjipta Mendirikan Sinar Mas dari Nol

Mengenang Perjuangan Eka Tjipta Mendirikan Sinar Mas dari Nol Kredit Foto: Istimewa

Pada saat yang bersamaan, ia pun mengembangkan bisnisnya ke sektor properti. Pada saat itu masih bekerja sama dengan Duta Pertiwi yang masih menjadi anak usaha Bumi Serpong Damai (BSD).

Meski kerap jatuh bangun, pada tahun 1980, ia kembali melebarkan sayap bisnisnya dengan membeli sebidang perkebunan kelapa sawit di Riau, pabrik beserta mesinnya. Selang setahun bisnisnya berjalan lancar dan ia membeli perkebunan teh sekaligus pabriknya.

Tak selalu mulus, pada tahun 1998 saat krisis keuangan melanda Indoensia, Eka Tjipta harus menyerahkan Bank Internasional Indonesia kepada pemerintah karena tidak dapat membayar utang yang mencapai USD13,5 miliar.

Setelah berhasil bangkit, Sinar Mas Grup kembali merambah ke sektor perbankan dengan mengakuisisi Bank Shinta yang sekarang dinamai Bank Sinarmas. Dari usaha yang dijalani tersebut, Eka Tjipta sudah menjadi taipan di tanah air.

Pada 2012, perusahaan keluarganya menjadi salah satu grup yang pertama kali berinvestasi di startup. Pada tahun 2018, Eka Tjipta Widjaja masuk ke dalam deretan orang terkaya di Indonesia oleh Majalah Forbes. Kekayaannya saat itu mencapai USD8,6 miliar atau Rp121,1 triliun.

Hingga Sabtu, 26 Januari 2019, Eka Tjipta Widjaja menghembuskan napas terakhirnya pada usia 98 tahun. Kini, harta warisannya pun diperebutkan oleh anak-anaknya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: