Memanas, Jenderal Azerbaijan Tewas Digempur Tentara Armenia
Azerbaijan menyatakan salah seorang jenderal dan lima perwira lainnya tewas dalam pertempuran hari ketiga dengan pasukan Armenia di perbatasan kedua negara.
Jumlah tentara Azerbaijan yang tewas secara keseluruhan mencapai 11 orang. Di pihak Armenia, empat tentaranya tewas –termasuk dua perwira.
Kedua negara tersebut merupakan bagian dari Uni Soviet yang runtuh pada 1990-an. Mereka bertempur memperebutkan wilayah pegunungan, dalam sengketa yang belum terselesaikan.
Nagorno-Karabakh diakui secara internasional sebagai wilayah Azerbaijan, namun dikendalikan etnis Armenia. Akan tetapi, pertempuran militer kedua negara justru berlangsung di bagian utara wilayah yang disengketakan.
Pihak Azerbaijan mengatakan pertempuran sengit berlangsung di Distrik Tovuz, yang berbatasan dengan Tavush di bagian timur laut Armenia.
Dmitry Peskov, juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin, mengatakan Rusia "amat prihatin" dengan aksi kekerasasan tersebut dan bersedia untuk menjadi penengah.
"Kami mendesak kedua pihak menahan diri dan menaati kewajiban-kewajiban mereka di bawah gencatan senjata."
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat merilis pernyataan yang "mengecam dalam makna terkuat kekerasan di sepanjang perbatasan internasional Armenia-Azerbaijan" serta menyerukan kedua pihak menghentikan pertempuran dan mematuhi gencatan senjata.
Apa yang terjadi di perbatasan?
Kedua pihak saling menuding membombardir wilayah permukiman sipil di perbatasan.
Kementerian Pertahanan Azerbaijan mengatakan seorang pria berusia 76 tahun tewas di Desa Agdam, akibat artileri Armenia.
Sebelumnya, kementerian tersebut mengatakan sebanyak empat serdadu Azerbaijan tewas dalam bentrokan pada Minggu (12/7/2020) dan Senin (13/7/2020), melibatkan tank dan artile
Sementara itu, Armenia menuduh Azerbaijan membombardir Kota Berd.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: