"Pemerintah sebenarnya hanya perlu melakukan setop produk BBM oktan dan cetane rendah. Sudah saatnya masyarakat menggunakan BBM Ron tinggi karena memiliki banyak kelebihan, mesin awet, tenaga kendaraan terjaga," ujar Jusri.
Bagi Jusri, sejatinya kebijakan memindahkan konsumsi BBM Ron tinggi cukup mudah asal semua pihak bahu membahu melakukan kampanye positif dengan cara yang lebih mudah dimengerti oleh masyarakat.
"Itu adalah simply policy. Namun, dalam hal ini tentunya ada faktor-faktor lain harus menjadi pertimbangan pemerintah sebelum policy tersebut dapat dirilis. Edukasi pre-launching ke masyarakat harus seimbang, gencar, melibatkan seluruh komponen," katanya.
Jakarta juga sudah mendesak agar BBM oktan rendah dihilangkan. Apalagi, Pertamina siap mengambil bagian dalam upaya memulihkan kualitas udara di DKI Jakarta dengan menghasilkan BBM berkualitas tanpa timbel.
Upaya tersebut dilakukan dengan menyediakan bahan bakar berkualitas di seluruh SPBU di wilayah DKI Jakarta yang berjumlah 259. Dari keseluruhan SPBU di Jakarta, semua SPBU menjual pertamax, sedangkan pertamax turbo dijual di 130 SPBU dan Pertamina dex dijual di 160 SPBU di wilayah DKI Jakarta.
Pertamina tidak hanya menjamin ketersediaan BBM berkualitas di SPBU, tetapi juga telah memastikan dua kilang yang menyuplai BBM ke Jakarta telah memproduksi BBM berstandar Euro 4. Euro 4 merupakan standar mutu gas buang kendaraan yang ditetapkan negara-negara Uni Eropa untuk menjaga kualitas udara. Semakin tinggi standar Euro yang ditetapkan, maka semakin kecil batas kandungan karbon dioksida, sulfur, dan partikel yang berdampak negatif pada manusia dan lingkungan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: