Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tingkatkan Kualitas YESS, IFAD Bersama BPPSDMP Gelar Supervisi

Tingkatkan Kualitas YESS, IFAD Bersama BPPSDMP Gelar Supervisi Petugas penyuluh memberikan penjelasan kepada Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Anthurium Yuliana Darmawan mengenai penyakit tanaman Kubis SEHATI F1 dan cara pengendaliannya menggunakan aplikasi Sistem Informasi Pertanian Indonesia (SIPINDO) di Perumahan Pondok Arum, Kelurahan Nambo Jaya, Kota Tangerang, Jumat (10/7). | Kredit Foto: WE

Pada pertemuan dengan Bappenas, Senin (13/7/2020), Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Idha Widi Arsanti mengungkapkan bahwa dalam pelaksanaan YESS, saat ini IFAD sedang melakukan supervisi memantau kemajuan program, baik di NPMU Jakarta maupun di empat provinsi PPIU.

Supervisi ini dilakukan oleh Tim IFAD dimulai 13 Jui 2020 s.d. 24 Juli 2020. Supervisi dilakukan melalui virtual dengan jadwal yang ditentukan dalam undangan oleh IFAD. Tim terdiri dari Ivan Cossio, Nicholas Syed, Thierry Mahieux, Lilis Suharti, Harry Sudewa, dan Muhammad Iskandar. Sebelum supervisi, IFAD bersama dengan BPPSDMP berkoordinasi dengan Bappenas.

Disebutkan pula bahwa tujuan dari supervisi IFAD adalah untuk menilai dan mengevaluasi kemajuan pelaksanaan YESS sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati, mengidentifikasi permasalahan dan hambatan yang terjadi saat pelaksanaan program, serta mempercepat pelaksanaan kegiatan-kegiatan YESS, salah satunya pengadaan barang dan jasa. 

Beberapa target dari supervisi IFAD adalah percepatan pelaksanaan beberapa kegiatan YESS, pencermatan beberapa paket pengadaan barang dan jasa, baik pada PPIU di empat provinsi maupun di NPMU BPPSDMP Kementan, serta pencermatan pada proses manajemen keuangan di PPIU empat provinsi dan NPMU BPPSDMP Jakarta. 

Seperti yang diketahui, YESS mempunyai empat komponen dalam proses kegiatannya. Komponen tersebut adalah peningkatan kapasitas pemuda perdesaan di bidang pertanian (komponen 1), pengembangan wirausahawan muda perdesaan (komponen 2), fasilitasi akses permodalan (komponen 3), dan pembangunan lingkungan usaha yang kondusif (komponen 4).

Keempat komponen tersebut mempunyai beberapa target yang harus tercapai. Target tersebut berupa keterampilan kesiapan kerja bagi pemuda untuk memanfaatkan lapangan kerja dan bisnis sektor pertanian, layanan akses pasar dan UKM untuk pemuda pertanian, wirausaha perdesaan, akses pembiayaan untuk pemuda pertanian, wirausaha bidang pertanian, serta penerapan kebijakan, institusi dan pemberitaan tentang keberhasilan wirausaha muda pertanian. (VTR-Pusdiktan)

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: