Apalagi, kata dia, Indonesia baru saja menyelesaikan dua perjanjian perdagangan yang penting, yaitu IA-CEPA dengan Australia dan AKHFTA dengan Asean-Hong Kong. Keduanya berlaku sejak awal Juli 2020. Dia mendorong kedua perjanjian perdagangan itu dimanfaatkan secara optimal oleh para pelaku usaha.
Perjanjian ini sebenarnya lebih luas daripada sekadar soal perdagangan barang dan jasa. Ada peluang investasi di situ. Misalnya dalam AKHFTA, ada klausul yang memungkinkan pengusaha Indonesia untuk berinvestasi di Hong Kong dengan kepemilikan hingga 100 persen untuk sektor konstruksi.
"Nah peluang-peluang seperti itu yang harus dioptimalkan oleh para pelaku usaha kita," katanya.
Selain dua perjanjian itu, Jerry yakin pasar Afrika dan Timur Tengah akan makin terbuka. Kedua wilayah ini merupakan target ekspansi perluasan pasar ekspor. Berbagai upaya terus dilakukan lewat atase perdagangan dan diplomat ekonomi.
"Promosi ekspor, business matching, dan upaya-upaya pembukaan pasar lainnya terus-menerus dilakukan oleh para atase perdagangan maupun kepala ITPC (Indonesia Trade Promotion Center) di berbagai negara meskipun ada keterbatasan akibat wabah," ucapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: