Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ya Tuhan, Keuangan PGN Makin Ambles Gara-garanya...

Ya Tuhan, Keuangan PGN Makin Ambles Gara-garanya... Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Warta Ekonomi, Jakarta -

Terbitnya Peraturan Menteri (Permen) ESDM 8/2020 yang mematok harga gas bagi industri tertentu dan pembangkit seharga US$6 per millions british thermal units (MMBTU) di plant gate, membuat keuangan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) makin tertekan. 

Pasalnya, pada tahun lalu PGN telah mengalami penurunan laba bersih akibat adanya kerugian yang muncul dari ketidakhati-hatian dalam melakukan investasi.

"Tahun lalu ada masalah pasokan gas dari Lapangan Kepodang dan sengketa akuisisi Blok Pangkah yang mengakibatkan PGN mengalami penurunan laba. Dirut PGN yang baru, Pak Suko Hartono mesti evaluasi Divisi Investasi," kata Pemerhati Energi Kita, Barri Pratama secara tertulis, Jumat (17/7/2020).

Baca Juga: Mantap! Bangun Infrastruktur Gas, PGN Bangun 8 Klaster LNG

Kemudian, terbitnya Permen ESDM 8/2020 akan membuat penerimaan PGN terkoreksi hingga US$2,4 per MMBTU.

"Sebelumnya harga jual rata-rata gas PGN kepada industri di kisaran US$8,4 per MMBTU, sekarang terpaksa turun menjadi US$6, jadi PGN akan mengalami koreksi penerimaan," tutur Barri. 

Padahal, di sisi lain, lanjut Barri, PGN memiliki kewajiban jatuh tempo utang jangka panjang sebesar US$1,95 miliar pada 2024.

"Utang itu telah diproyeksikan dengan kemampuan kinerja keuangan perusahaan, sedangkan Permen ESDM No 8 Tahun 2020 telah menyebabkan penerimaan terkoreksi hingga 21 persen. Jadi, akan berat bagi PGN," tutur Barri.

Sebagaimana yang telah disinggung masalah investasi, pasokan gas PGN ke Pembangkit Tambak Lorok mengalami gangguan akibat suplai gas dari Lapangan Kepodang mengalami kahar.

Kemudian terkait akuisisi Blok Pangkah dari HES oleh anak perusahaan PGN, yakni PT Saka Energi, berujung pada kekalahan sengketa hukum dan juga menyebabkan kerugian bagi PGN.

Akibat dari permasalahan investasi tersebut, PGN mencatat penurunan laba 2019 hanya mencapai US$67,58 juta, atau anjlok 77,8 persen dari realisasi laba 2018 sebesar US$304,99 juta.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: