Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ironi Program Nuklir Iran: Diciptakan dan Juga Diributkan AS

Ironi Program Nuklir Iran: Diciptakan dan Juga Diributkan AS Kredit Foto: Creative Commons

Sikap ini bertahan hingga 1980-an. Tetapi pada saat itu, Iran sedang berperang melawan tetangganya Irak, yang dipimpin oleh Saddam Hussein. Sebagai bagian dari perang itu, Saddam berulang kali membom fasilitas nuklir Bushehr, yang tidak beroperasi pada saat itu.

Perang, yang berlangsung dari 1980 hingga 1988, juga menciptakan kekurangan listrik yang parah di Iran. Akhirnya, para pemimpin Iran memutuskan untuk menghidupkan kembali program nuklir, meskipun alasan pastinya tidak jelas.

Baca Juga: Kecanggihan Rudal Nuklir Korut Jadi Ancaman Negara-negara Kawasan

"Saya tumbuh di Iran pada saat itu, dan saya ingat sering terjadi pemadaman yang dialami setiap hari," kenang Vaez. 

"Jadi tidak jelas 100 persen motivasi mana yang lebih penting bagi Iran untuk menghidupkan kembali program [nuklir]. Apakah program tersebut berfungsi sebagai pencegah terhadap serangan di masa depan atau apakah itu karena kebutuhan listrik negara yang mengerikan pada waktu itu?"

Ketika program nuklir Iran meningkat, Israel mulai memperingatkan dunia bahwa Iran telah membuat kemajuan teknologi nuklir yang berbahaya. 

Dan kekhawatiran Amerika meningkat pada tahun-tahun setelah serangan 11 September 2001.

"Pesan kepada rakyat Iran adalah bahwa pemerintah Anda akan menyebabkan Anda dirampas," kata Presiden George W Bush dalam wawancara dengan NPR pada 2007. 

"Jika pemerintah Anda terus mendesak senjata nuklir, akan ada yang hilang, kesempatan bagi rakyat Iran. Mereka tidak akan dapat mewujudkan potensi penuh mereka."

Iran telah secara konsisten menyangkal bahwa mereka menginginkan senjata, meskipun AS dan banyak lainnya berpendapat sebaliknya. Pada awal 2000-an, Iran menawarkan untuk membahas masa depan program nuklirnya. 

Bahkan mencapai kesepakatan dengan kekuatan Eropa. Tetapi AS di bawah Bush tidak menandatangani. 

Upaya untuk mencapai kesepakatan berantakan, dan Iran mulai membangun ribuan sentrifugal yang digunakan untuk memperkaya uranium.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: