Pemerintah mengadakan pertemuan virtual yang dipandu oleh Arab Saudi. Pada pertemuan itu G20 telah membahas pemulihan ekonomi global dari resesi yang disebabkan pandemi virus corona.
Dalam pertemuan tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan Indonesia tengah mengambil langkah luar biasa dalam menghadapi krisis ekonomi dampak pandemi virus corona. Langkah kebijakan luar biasa ini sebagai salah satu negara berkembang dalam menghadapi krisis.
"Ini adalah sebuah kehormatan bagi Indonesia menjadi bagian pengembangan naskah dengan membagikan pengalaman kebijakan kami dalam mendukung pemuda, wanita, dan kelompok rentan. Ada tiga langkah yang kita ambil, yaitu Program Kartu Indonesia Pintar, Program Link and Match untuk Sekolah Menengah Kejuruan, dan Pembiayaan Ultra Mikro," ujar Menkeu dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin (20/7/2020).
Baca Juga: Cerita di Balik Foto Viral Jokowi dan Sri Mulyani, Plot Twist!
Sri Mulyani menjelaskan program Kartu Indonesia Pintar ini telah menyediakan bantuan keuangan bagi 20 juta anak yang berasal dari keluarga kurang mampu untuk mengakses pendidikan hingga SMA atau SMK, sedangkan program Link and Match SMK telah meningkatkan jumlah murid lulus yang diserap oleh industri.
"Pada program Kredit Ultra Mikro (UMi), pemerintah menyediakan pinjaman tanpa jaminan bagi usaha mikro yang umumnya dimiliki oleh wanita yang tidak memiliki akses perbankan sebelumnya. Dengan tingkat kredit macet yang nyaris mendekati nol, program kredit mikro menunjukkan bahwa para peminjam wanita ini dapat diandalkan," katanya.
Saat ini pemerintah tengah memberdayakan masyarakat dengan menciptakan situasi yang kondusif, terutama bagi wanita dan pemuda, agar dapat hidup, bekerja, dan maju. Kedua, menjaga planet ini dengan mengadopsi usaha bersama dalam melindungi kepentingan global, dan ketiga, membentuk batas baru, dengan mengadopsi strategi jangka panjang yang berani untuk saling berbagi manfaat inovasi dan kemajuan teknologi.
"Ini untuk mendorong ekonomi Indonesia," katanya.
Sebelumnya,Negara-negara G20 sepakat untuk meningkatkan kerjasama dan melanjutkan implementasi kebijakan fiskal, moneter dan sektor keuangan untuk melindungi nyawa, menjaga lapangan pekerjaan, membantu masyarakat yang mengalami penurunan pendapatan, dan meningkatkan ketahanan sistem keuangan sebagai respons terhadap penyebaran pandemi Covid-19.
Peningkatan kerja sama tersebut dilakukan untuk mengatasi penyebaran virus dan memperkuat respons kebijakan untuk pemulihan ekonomi global yang kuat, berkelanjutan, berimbang, dan inklusif.
Kesepakatan tersebut mengemuka dalam pertemuan virtual para menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara-negara G20 yang dihadiri oleh Menkeu Sri Mulyani Indrawati dan Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo pada 18 Juli 2020.
"Dalam pertemuan tersebut, IMF menyampaikan bahwa pandemi Covid-19 diperkirakan berskala lebih besar dan berdurasi lebih lama dari perkiraan," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Senin (20/7/2020).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: