Elektabilitas Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dengan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, berbeda tipis berdasarkan survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia pada 13-16 Juli 2020. Dari survei itu, elektabilitas Ganjar Pranowo paling unggul dari 14 orang tokoh lainnya, yakni sebesar 16,2%.
Sementara, Anies Baswedan berada di urutan kedua teratas, yakni 15,0%. Kemudian disusul oleh Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dengan 13,5%; Sandiaga Salahuddin Uno dengan 9,2%; Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dengan 8,6%; lalu Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dengan 6,8%.
Baca Juga: Eks Relawan Demo Anies Baswedan: Hentikanlah Cerita Kosong Anda
"Ada enam nama yang relatif tinggi, satu adalah Pak Ganjar, kemudian Mas Anies, kemudian Pak Prabowo secara statistik tidak signifikan nih. Tiga nama ini, Ganjar meskipun berada di peringkat pertama, itu tidak beda secara signifikan dengan Anies Baswedan, juga tidak signifikan bedanya dengan Pak Prabowo," ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, dalam jumpa pers secara daring, Selasa (21/7/2020).
Dia mengatakan, Sandiaga tidak signifikan bedanya dengan Prabowo setelah diamati sejak Februari. "Tetapi mungkin signifikan bedanya dengan Pak Ganjar. Mas AHY mengalami kenaikan dibanding bulan Februari 2020," ungkapnya.
Selanjutnya, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dengan 3,6%; Ketua DPR RI, Puan Maharani, sebesar 2,0%; mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo 1,4%; Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dengan 1,3%; Menteri BUMN Erick Thohir 1,0%.
Lalu, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD 0,8%; Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto 0,3%; serta Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sama-sama 0,2%.
Pertanyaan yang diajukan ke responden adalah jika pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa yang akan ibu atau bapak pilih sebagai presiden di antara nama-nama berikut ini.
Sekadar diketahui, survei itu dilakukan dengan cara menelepon responden. Jumlah sampel yang dipilih secara acak untuk ditelepon sebanyak 5.872 data dan yang berhasil diwawancarai dalam durasi survei yaitu sebanyak 1.200 responden.
Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.200 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error--MoE) sekitar ±2.9% pada tingkat kepercayaan 95%.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum