Penasehat lkatan Ahli Tekstil Seluruh Indonesia (IKATSI) Wilayah Jatim, Lukas Lestya Prawoto secara tegas mengatakan, bahwa industri pertekstilan di Indonesia tengah mengalami kesulitan produksi. Dampak dari Covid-19 dan kebijakan pemerintah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menyebabkan banyak pabrik tutup dan tidak bisa beroperasi.
Walaupun demikian kata Lukas sapaannya, pihaknya tetap mentaati kebijakan pemerintah ini karena kehadiran Covid-19 merupakan musibah nasional dan terus melakukan inovasi baru agar bisa bersaing produk luar negeri.
Contoh lanjut Lukas, saat ini pihaknya telah menjalin kerjasama Memorandum of Understanding (MoU) dengan Fakultas Teknik Univesitas Negeri Surabaya (Unesa ) dalam program studi D4 Desain Mode (Fashion Design) dan S1 Pendidikan Tata Busana.
Baca Juga: Bahas Masa Depan Fashion setelah Pandemi, APR Adakan Webinar
Baca Juga: Cerita Fashion Influencer, Sukses Bangun Brand Sendiri hingga Bisnisnya Mulai Menggurita
“Dalam setuasi seperti saat ini kita harus saling mengisi agar produk kita bisa bersaing nantinya. Kerjasama ini bagi kami sangat penting dan saling membutuhkan. IKATSI sangat membutuhkan informasi soal warna dan model sehingga proses persiapan segara dimulai. Selain itu, dalam MoU ini kami melihat para mahasiswa bisa magang d industri yang tergabung dalam asosiasi IKATSI nantinya,” terang Lukas usai melakukan MoU dengan Unesa di Surabaya, Selasa sore (21/7/2020).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Vicky Fadil