Pengurus Dewan Pimpinan Daerah VIII SOKSI DKI Jakarta, A Mahadi Nasution menerangkan, saat ini sudah tidak ada lagi dualisme dalam tubuh SOKSI. Keberadaan 'perkumpulan SOKSI' yang didirikan pada 2016 tak akan menghalangi penguatan dan konsolidasi SOKSI yang didirikan oleh almarhum Prof Suhardiman pada 1960.
"Semua generasi tahu bahwa SOKSI didirikan oleh Prof Suhardiman pada 1960, yang kemudian juga turut membidani lahirnya Partai Golkar. Hingga akhir hayatnya di 2015, beliau selalu berjuang membesarkan SOKSI. Jadi kalau ada perkumpulan SOKSI yang didirikan pada 2016, mereka bukanlah kesatuan dari SOKSI yang memiliki akar historis sebagai pendiri Partai Golkar," terang Mahadi.
Plt Ketua Umum SOKSI Bobby Suhardiman menambahkan, sebagai Ormas yang turut membidani lahirnya Partai Golkar yang notabene partai penjaga Pancasila, SOKSI juga akan memanfaatkan pelaksanaan Munas sebagai ajang penguatan dan konsolidasi organisasi. Sehingga bisa membantu kemenangan Partai Golkar di Pilkada dan Pemilu 2024.
"Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto akan hadir dan memberikan sambutan dalam Munas SOKSI 24-26 Juli 2020 di Jakarta. Beliau akan menegaskan bahwa SOKSI dan Partai Golkar merupakan satu kesatuan inti plasma perjuangan bangsa," pungkas Bobby.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti