Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menilai aksi mogok kerja oleh sejumlah karyawan PT Pertamina dengan menolak mengangkut bahan bakar di Kilang Balongan, Indramayu, Jawa Barat, telah menggaggu stabilitas negara.
Bahkan, karena itu juga, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa memerintahkan Kapusbekangad Mayjen TNI Isdarmawan Ganemoeljo untuk melakukan Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
Baca Juga: Anies Bersyukur Warga Positif Corona, Demokrat: Gubernur, Edan!
Baca Juga: Pengamat: IPO Subholding Bakal Untungkan Pertamina
"Min, yang mogok ini bukan karyawan Pertamina kayaknya, tp karyawan swasta yang terikat kontrak dengan Pertamina. Perilaku Karyawan AMT ini sdh mengganggu negara dgn menghentikan kewajibannya. Vendornya pun hrs diganti nih. @pertamina @kemenkomarves," cuitnya dalam akun Twitternya, seperti dikutip, Kamis (23/7/2020).
Sebelumnya, dalam OMSP ini, pasukan Batalion Bekang 3/Rat dikerahkan untuk mengemudikan truk tanki bahan bakar di Balongan, Indramayu.
“Pada aksi mogok karyawan PT. Pertamina yang terjadi di Balongan, Indramayu, Jawa Barat, TNI AD mengerahkan 51 prajurit Batalion Bekang 3/Rat dalam menyalurkan bahan bakar sebanyak 3.090 liter,” ujar Kapusbekangad dalam keterangan yang diterima, Rabu (22/7).
Hal ini dirasa perlu dilakukan, pasalnya aksi mogok yang diperkirakan akan berjalan selama empat hari dan akan berdampak buruk pada perekonomian nasional.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil