Putra Sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka tak terima keputusannya jadi calon wali kota Solo disebut melanggengkan dinasti politik.
Mengikuti gaya bapaknya yang santai, Gibran juga mengutip omongan bapaknya, saat menjawab serangan isu dinasti politik itu.
"Ini kompetisi, bisa menang, bisa kalah…." kata Gibran. Kalimat ini sudah lama disampaikan Jokowi saat menjawab tudingan dinasti politik.
Baca Juga: Elektabilitas Naik, PDIP: Yang Besarkan PSI ya Anies Baswedan!
Baca Juga: PDIP Keras ke PKS: Gak Usah Ikut Campur Soal Gibran, Urusin Tuh..
Kemarin, Gibran tampil sebagai narasumber diskusi virtual yang digelar PDIP. Acara ini mengangkat tema "Anak Muda Berpolitik, Siapa Takut?" Gibran memanfatkan acara tersebut untuk menanggapi berbagai tudingan miring yang selama ini dialamatkan pada dirinya dan Jokowi.
Menurutnya, tudingan bahwa keluarganya hendak membangun dinasti politik dengan pencalonannya sebagai Cawalkot Solo, tidak relevan. Soalnya, dia bertarung dalam Pilkada, bukan ditunjuk langsung menjadi Wali Kota Solo.
"Ya saya kan ikut kontestasi. Bisa menang, bisa kalah. Bisa dicoblos, bisa tidak. Tidak ada kewajiban untuk mencoblos saya," tegas Gibran. "Di mana dinasti politiknya? Saya juga bingung kalau orang bertanya seperti itu," imbuhnya.
Kalimat Gibran soal kompetisi itu, sebelumnya pernah diucapkan Jokowi saat berbincang dengan wartawan dI Istana Negara, Jumat (17/1). Saat itu, Jokowi menyatakan, pemimpin dipilih melalui kehendak rakyat, lewat kompetisi atau pertandingan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil