Gegara Trump, Industri Mobil Diproyeksi Perlu Tambahan Biaya Produksi hingga US$108 Miliar

Riset Center for Automotive Research (CAR) menjadi sorotan, pasalnya hasil penelitian lembaga tersebut menemukan bagaimana tarif otomotif bisa menjadi bumerang yang besar untuk Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari Reuters, Jumat (11/4), Center for Automotive Research memperkirakan bahwa kebijakan otomotif akan menambah biaya sebesar US$108 miliar bagi para produsen mobil di Amerika Serikat pada tahun 2025.
Baca Juga: Setelah Lebaran Penjualan Mobil Akankah Kembali Bergairah
Produsen besar seperti Ford Motor, General Motors, dan Stellantis diperkirakan akan menanggung biaya tambahan sekitar US$42 miliar.
Hal ini karena rata-rata beban tarif per kendaraan naik. Tiga perusahaan besar tersebut diperkirakan akan harus menanggung biaya tarif sebesar US$4,911 untuk setiap kendaraan buatan lokal yang menggunakan suku cadang impor.
Ford Motor, General Motors, dan Stellantis juga diperkirakan harus menanggung biaya tarif hingga US$8,641 untuk setiap kendaraan impor.
Baca Juga: China dan Uni Eropa Bahas Penguatan Kerja Sama, Harga Mobil Listrik Jadi Sorotan
Diketahui, kebijakan tarif otomotif ini juga diterapkan pada kendaraan buatan Meksiko dan Kanada. Namun perusahaan yang memenuhi kriteria Perjanjian Dagang Amerika Utara Baru (USMCA) dapat mengklaim pengurangan tarif berdasarkan kandungan komponen buatan AS dalam kendaraan mereka.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement