Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Begini Curhat Orang Indonesia yang Berhaji saat Pandemi Corona

Begini Curhat Orang Indonesia yang Berhaji saat Pandemi Corona Kredit Foto: Saudi Press Agency/Handout via Reuters

Tak ada penjelasan diterima atau ditolak

Pendaftaran untuk ikut haji dari warga 160 negara yang tinggal di Arab Saudi dilakukan sampai batas waktu tanggal 10 Juli lalu dengan syarat utama, dalam kondisi sehat.

Namun Kementerian Umrah dan Haji tidak menjelaskan berapa banyak yang mendaftar serta tidak ada keterangan mengapa diterima ataupun ditolak.

Eko Hartono, Konsul Jendral Indonesia di Jeddah mengatakan dia dan sejumlah staf KJRI juga ikut mendaftar, namun tidak ada yang lolos.

"Kita pendaftar diberitahu diterima atau tidaknya. Namun di formulir tersebut hanya ditulis, mohon maaf, Anda tidak termasuk yang diizinkan untuk haji tahun ini. Tidak ada penjelasan kena ditolak. Ya kami tidak bisa apa-apa. Cari-cari informasi ke sana ke mari, juga tidak diperoleh jawaban," kata Eko.

"Kita ikut daftar juga, termasuk pak dubes. Tidak ada yg lolos. Begitu juga dari perwakilan asing lainnya, bahkan staf teknis haji pun tidak lolos," tambahnya.

Di tengah seleksi ini, Kementerian Dalam Negeri Saudi juga mengumumkan bahwa siapapun yang berada di seputar tempat ibadah, seperti di Mina, Muzdalifah dan Arafah, tanpa izin pada periode haji, akan dikenakan denda sebesar 10.000 riyal (Rp38 juta).

Besaran denda akan naik dua kali lipat bila berulang.

Kementerian Dalam Negeri Saudi juga menyatakan personel keamanan akan ditempatkan di jalan-jalan di sepanjang tempat ibadah untuk memastikan siapapun yang melanggar peraturan akan dicegat dan didenda.

Kisah calon jemaah yang terpilih: Dapat tiket emas

Di antara para calon jemaah yang beruntung termasuk Fawziya Mohamed, warga Malaysia beruur 38 tahun yang tinggal di Saudi.

Ia mengatakan tak percaya saat mendapatkan telepon dari Kementerian Umrah dan Haji yang memberitahukannya ia terpilih.

"Inilah untuk pertama kalinya saya melakukan ibadah haji. Alhamdulilah. Saya merasa bersyukur karena saya tak pernah terpikir bisa mendapatkan kesempatan besar dalam hidup seperti ini," kata Fawziya seperti dikutip Saudi Gazette.

"Perasaan yang paling menggembirakan yang pernah saya rasakan, dan saya merasa inilah hadiah ulang tahun saya pada tanggal 28 Juli. Hadiah ulang tahun terbaik yang pernah saya dapat dalam hidup saya," katanya lagi.

Calon jemaah lain yang terpilih adalah Nasser, seorang ekspatriat asal Nigeria yang tinggal di Riyadh, yang menyebut mendapat "tiket emas".

"Perasaan ini tidak bisa digambarkan," katanya saat tiba di Mekah kepada kantor berita AFP.

Para calon jemaah yang saat ini berada di hotel diberikan berbagai keperluan seperti disinfektan, masker, sajadah serta ihram untuk jemaah pria dan juga batu yang sudah distreril untuk keperluan ritual lempar jumroh.

Kementerian Umrah dan Haji Saudi mendapatkan banyak pertanyaan di Twitter dari mereka yang tidak terpilih.

"Mengapa saya ditolak tanpa alasan," tanya seorang perempuan dengan mengunggah aplikasi onlinenya. "Semua orang yang saya kenal, ditolak," katanya lagi.

Dua janda, asal Nigeria dan Mesir yang bekerja di Saudi, berspekulasi bahwa mereka tidak dipilih karena tidak ada wali pria. Sementara yang lain berasumsi tempat-tempat yang disediakan adalah untuk para pebisnis dan diplomat.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: