“Pilihan investasi ada beberapa yang dalam kondisi saat ini kinerjanya turun. Apalagi kalau waktu membuka polis, penempatan investasinya di saham atau campuran,” katanya.
Untuk itu Budi mengingatkan tujuan utama memiliki asuransi adalah memberikan perlindungan. Nasabah harus menempatkan perlindungan jiwa sebagai manfaat utama. Menurutnya pemegang polis tentu paham bahwa ini bukan invetasi [jangka pendek] tapi perlindungan jangka panjang.
Budi menyebutkan di tengah kondisi runtuhnya nilai saham, terdapat sejumlah nasabah yang justru melakukan penambahan nilai polis. Hal ini dikarenakan perhitungan manfaat maupun perhitungan investasi.
“Ini kontrak jangka panjang. Jadi nilai investasi ada pilihan turun, ada stabil. Tergantung nasabah. Justru melihat ini kesempatan tambahan premi atau topup,” jelas Budi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Fajria Anindya Utami