Kata Refly, kalau tidak nomor satu, peluang Ganjar hilang. "Kalau tidak nomor satu, ngapain. Barangkali PDIP akan realistis untuk menyorongkan Puan Maharani kepada calon yang kuat. Tidak ada yang tidak mungkin dalam politik," ujarnya.
Refly menambahkan, yang paling realistis bagi Puan saat ini adalah disodorkan menjadi calon wakil presiden. "Tapi wakil presiden dari (calon) presiden yang paling besar peluangnya. Kalau Ganjar begitu populernya, bukan tidak mungkin juga Ganjar dipasangkan dengan Puan Maharani," ujarnya.
Untuk memastikan duet tersebut, PDIP cukup mencari tambahan satu atau dua parpol pengusung. "Mereka cukup dengan satu koalisi partai saja dan yakin dengan elektabilitas Ganjar, Puan Maharani yang akan jadi wakil presidennya. Bisa jadi memaksakan begitu."
Refly kemudian mencontohkan ketika Jokowi dipasangkan dengan Ma'ruf Amin, sesungguhnya elektabilitas Ma'ruf tidak tinggi. Tapi, duet Jokowi-Ma'ruf diusung PDIP dan parpol lainnya demi menghindari munculnya 'macan' baru di 2024. "Kalau Mahfud jadi wapres, dia akan jadi macan di 2024," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil