Pakistan Dapat Pinjaman Rp3,6 T dari AIIB untuk Tangani Corona
Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB) menyetujui dana pinjaman sebesar USD250 juta (Rp3,6 triliun) kepada pemerintah Pakistan untuk memperkuat jaring pengaman sosial, meningkatkan penanganan kesehatan, dan memitigasi penurunan ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Pinjaman baru tersebut membawa total dukungan AIIB kepada Pakistan menjadi USD750 juta (Rp10,98 triliun). Wakil Presiden AIIB, Operasi Investasi, Konstantin Limitovskiy mengungkap pandemi Covid-19 telah berevolusi dengan cepat di Pakistan yang saat ini mengancam keinginan dalam mengurangi kemiskinan selama dua dekade terakhir.
Baca Juga: AIIB Utangi Indonesia Rp14,15 Triliun untuk Penanganan Covid-19
“Jadi dukungan langsung kami sangat penting dan akan berkontribusi pada upaya pemerintah untuk mengurangi guncangan terkait pandemi, sehingga negara dapat melanjutkan jalannya menuju pembangunan berkelanjutan,” ujar Konstantin Limitovskiy dalam rilis yang diterima di Jakarta, Kamis (30/7/2020).
Konstantin menambahkan pendanaan ini akan membantu meningkatkan Program Lembaga Tangguh untuk Ekonomi Berkelanjutan (RISE) pemerintah Pakistan, yang bertujuan untuk merangsang investasi dalam sumber daya manusia, memperluas jaring pengaman sosial, meningkatkan infrastruktur kesehatan darurat negara dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Program RISE adalah bagian dari serangkaian tindakan yang telah dilakukan Pakistan terhadap pemulihan dari dampak pandemi.
“Krisis kesehatan diperkirakan memiliki dampak kepada pertumbuha sehingga dapat merusak kemajuan yang telah dibuat Pakistan dalam memulihkan stabilitas ekonomi makro. Pekerjaan di sektor formal dan informal telah membuat penurunan dengan kaum miskin, perempuan dan kelompok rentan lainnya yang terkena dampak secara tidak proporsional,” tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: