Disamping karena kerap diburu, jumlah Owa Jawa yang sedikit juga diakibatkan sifat alaminya. Proses reproduksi Owa Jawa juga lama, sifat teritorial Owa dan sifatnya yang monogami menyebabkan sulitnya konservasi primata setia ini karena populasinya memang sangat sedikit. Hal inilah membuat populasi Owa Jawa menuju kepunahan.
Kerja sama Pertamina EP Subang Field dengan Yayasan Owa Jawa meliputi program reintroduksi dan monitoring Owa Jawa di kawasan Hutan Lindung Gunung Malabar Jawa Barat, perlindungan Owa Jawa dan habitatnya, mendukung program konservasi Owa Jawa seperti pemulihan habitat, pemberdayaan masyarakat, ekowisata, komubikasi dan edukasi, penelitian, hingga peningkatan SDM terkait konservasi Owa Jawa.
Adam Maryanto, Pjs Field Manager Subang, mengatakan kegiatan pemindahan Ukong dan Gomeh bersama dengan Yayasan Owa Jawa merupakan bagian dari translokasi sebanyak enam Owa Jawa dari kawasan Cigembong Lido ke kawasan Hutan Lindung Gunung Malabar, atau tepatnya di Gunung Puntang.
“Kerja sama Pertamina EP Subang Field dan Yayasan Owa Jawa telah terjalin sejak 2013. Kami tentunya sebagai salah satu perusahaan yang ada di Jawa Barat, turut prihatin dengan masalah keanekaragaman hayati di Indonesia, khususnya dalam hal ini juga Owa Jawa,” katanya.
Adam berharap dengan kontribusi dari berbagai pihak, Owa Jawa dapat kembali lestari di habitatnya dan berdampak pada terciptanya keseimbangan pada alam. Keseimbangan ini tidak hanya kemudian akan memberikan dampak positif terhadap keberlanjutan sebuah perusahaan, namun juga kehidupan manusia.
Selain kontribusi terhadap lingkungan, kinerja operasional Pertamina EP Subang Field juga tercatat cukup positif. Sepanjang semester I 2020, Subang Field mencatat produksi 4.608 barel minyak per hari (bopd) atau 104,2% dari target.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: