Pasar mobil listrik China yang besar dan kompetitif telah mencetak miliarder baru. Ialah Li Xiang, pendiri startup EV Auto yang berbasis di Beijing, China. Baru-baru ini saham perusahaannya melonjak hampir 50% setelah debut Kamis di Nasdaq.
Li Auto telah mengumpulkan USD1,1 miliar (Rp16,1 triliun) dengan menjual 95 juta Saham Depositari Amerika seharga USD11,5 masing-masing, memberi perusahaan nilai pasar sebesar USD11 miliar (Rp161 triliun). Li memiliki 21,3% saham yang memberinya kekayaan bersih USD2,9 miliar (Rp42,6 triliun).
Baca Juga: Jadi Tambang Kekayaan Tesla, Elon Musk Puji China dan Kritik AS
Dilansir dari Forbes di Jakarta, Senin (3/8/2020) analis mengatakan Li Auto berhasil mengukir tempat di pasar EV kompetitif China yang juga terbesar di dunia dengan menargetkan pengguna keluarga.
Perusahaan ini terkenal karena Li ONE, sebuah SUV listrik enam kursi yang dijual seharga 328.000 yuan (USD47.000 atau Rp691 juta).
Untuk membedakan kendaraannya dari model yang lebih mapan, seperti mobil listrik Tesla yang dimiliki miliarder Elon Musk, Li Xiang mengembangkan sistem yang disebut EREV (kendaraan listrik jarak jauh). Sistem Li ditenagai oleh listrik baik dari kemasan baterai dan mesin pembakaran internal.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: