Energy+ akan menyediakan program yang membantu UMKM-UMKM terdampak dengan cara memberikan business solution melalui strategy marketing yang adaptif melalui kolaborasi hub antar-UMKM, dari supply chain sampai dengan sales/marketing dan distribusi produk.
Diharapkan kolaborasi hub antar-UMKM ini bisa mengurangi loss revenue dan meningkatkan kembali performa UMKM tersebut. Sehingga UMKM bisa meningkatkan kembali bisnisnya untuk menopang kebangkitan ekonomi nasional.
"Situasi pandemi Covid-19 yang berkepanjangan akan sangat memukul perekonomian nasional, dan banyak yang akan terdampak termasuk UMKM. Oleh karena itu semua elemen harus bergerak cepat dan adaptif agar bisa bertahan di kondisi apa pun. Diharapkan solusi kolaborasi hub antar-UMKM akan membantu ketahanan ekonomi nasional," ujar Wahab.
Data terhimpun dari berbagai sumber, sektor UMKM di Indonesia saat ini berkontribusi besar terhadap produk domestik bruto (PDB). Sektor UMKM menyumbangkan hingga Rp8.573,9 triliun ke PDB Indonesia pada 2018 atau sekitar 57,8% terhadap PDB keseluruhan. Selain itu, sektor UMKM mempekerjakan sebanyak 116.978.631 orang atau 97% dari total tenaga kerja Indonesia.
Hingga saat ini, jumlah UMKM di seluruh Indonesia sebanyak 64.194.057 unit usaha atau 99,99% dari total unit usaha di Indonesia. Dengan data ini, bisa diperkirakan betapa besar dan berpengaruhnya sektor UMKM bagi pergerakan ekonomi nasional.
Dengan potensi ekonomi sebesar itu, gotong royong sektor UMKM merupakan solusi dan kunci bagi ketahanan ekonomi nasional. Apalagi di masa pandemi yang masih belum tahu kapan akan berakhir.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: