Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Setuju Gak Setuju, Inilah Fenomena Alam Paling Ditunggu, Apa ya?

Setuju Gak Setuju, Inilah Fenomena Alam Paling Ditunggu, Apa ya? Animation shows Florence's path as it nears Earth. | Kredit Foto: NASA. JPL-CALTECH

Peristiwa inilah yang kemudian dinamakan hujan meteor. Jadi, jika melihat ada satu titik tertentu dari satu lokasi tampak muncul berkali-kali lintasan cahaya meteor, inilah yang dinamakan hujan meteor. Selanjutnya titik ini diberi nama radian.

Nama hujan meteor sendiri diberikan dari asal titik radian hujan meteor berdasarkan rasi bintang tertentu. Sebagai contoh hujan meteor Perseids didapat karena meteor seolah-olah berasal dari arah rasi bintang Perseus.

Tertarik melihatnya? Sebenarnya, tidak perlu alat khusus untuk melihatnya. Sebuah kamera digital juga bisa membantu kita untuk ikut menyaksikan fenomena alam yang sayang untuk dilewatkan ini. Selain itu, harus sabar juga untuk menanti kehadiran hujan meteor di langit.

Selain hujan meteor, komet juga rajin melintas pada tahun ini.  Bahkan untuk kali pertama dalam 6.800 tahun, ada sebuah komet yang akan melintas dan dinanti oleh banyak orang di dunia. Namanya, komet Near Earth Object Wide-Infrared Survey Explorer atau disingkat dengan NEOWISE.

Menurut para pakar dari lembaga antariksa Amerika Serikat (NASA), komet ini berada dalam jarak terdekat dengan Bumi pada 20 Juli. Komet itu secara resmi dinamakan C/2020 F3. Inilah komet ketiga yang ditemukan pada 2020.

Bahkan, menurut kosmonot Rusia, Ivan Vagner, yang melihat komet dari stasiun ruang angkasa internasional, komet ini termasuk yang paling terang dibandingkan sejumlah komet yang baru ditemukan.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: