Dedi mengharapkan BPP sebagai center of knowledge menjadi sarana transfer ilmu dari penyuluh pertanian kepada petani di wilayah kerjanya.
"Di era orde baru, penyuluh dan BPP sangat diperhatikan sehingga kegiatan optimalisasi produksi dapat berjalan dengan baik. Itu sebabnya kita bisa swasembada pangan bahkan ekspor beras."
Dedi juga menambahkan saat ini di BPP Mandalawangi ada enam penyuluh dan akan menjadi pilot project sebagai BPP Kostratani.
"BPP Mandalawangi sebagai Kostratani juga akan difungsikan sebagai rumah pintar petani yang mendorong para petani untuk tidak hanya melakukan produksi, namun juga kegiatan pascapanen dan pemasaran," pungkasnya.
Dalam kunjungan ini Kepala BPPSDMP didampingi oleh Kepala Pusat Pendidikan Pertanian serta Kepala Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi, dan mendapatkan sambutan baik dari Pemerintah Kabupaten Pandeglang. (VNL/CHA-Pusdiktan)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti