Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ekonomi Jabar Minus 5 Persen, BI Bilang Belum Resesi

Ekonomi Jabar Minus 5 Persen, BI Bilang Belum Resesi Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Meskipun pertumbuhan ekonomi pada semester II 2020 minus 5%, namun Jawa Barat belum bisa disebut mengalami resesi ekonomi.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Herawanto mengatakan Pemerintah daerah Jawa Barat dituntut mendukung sektor UMKM jika ingin pertumbuhan ekonomi positif. 

"Seperti diketahui, pada kuartal  II tahun ini pertumbuhan ekonomi di provinsi tersebut menurun 5%. Kalau sudab dua kuartal berturut-turut minus, baru definisi resesi. Ini baru satu kali. Moga-moga di kuartal III ini bisa positif," katanya kepada wartawan di Bandung, Kamis (5/8/2020).

Baca Juga: Bos BI Ajak Mahasiswa Adaptasi Digitalisasi Keuangan

Baca Juga: Pandemi Bikin Kredit Maybank Indonesia Menyusut 14,6%

Menurutnya, pemerintah harus meningkatkan aktivitas sektor UMKM jika kontraksi ekonomi tersebut tidak ingin kembali terjadi. Salah satu caranya dengan tidaj mengeluarkan kebijakan yang bisa memberatkan pelaku usaha di sektor tersebut.

"Jangan ada pengenaan retribusi pajak yang memberatkan dunia usaha untuk kembali bangkit. Ini kemungkinan harus ditunda atau dikurangi dulu," ungkapnya.

Selama ini pihaknya selalu memberi rekomendasi kepada pemerintah daerah agar perekonomian tetap tumbuh. Namun, pandemi virus korona yang saat ini terjadi memang tidak bisa dihindari.

Herawanto menjelaskan terdapat sekitar 1,5 juta pelaku usaha UMKM di Jawa Barat yang jika tumbuh dengan baik mampu memberi kontribusi signifikan terhadap perekonomian. "Ini jumlah paling banyak di Nusantara," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: