Jajaran Trump mengumumkan upaya peningkatannya dalam membersihkan aplikasi-aplikasi rakitan Negeri Tirai Bambu dari jaringan digital Amerika Serikat (AS).
Tak hanya itu, pemerintahan Trump juga menyebut aplikasi video pendek TikTok dan aplikasi perpesanan WeChat sebagai ancaman signifkan terhadap keamanan nasional.
Peningkatan upaya AS akan berjalan di program 'Jaringan Bersih' yang bakal fokus ke lima area, termasuk langkah mencegah berbagai aplikasi China mengakses informasi sensitif tentang warga dan bisnis AS," jelas Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, dilansir dariĀ Reuters, Kamis (6/8/2020).
Baca Juga: Kalau TikTok Jadi Dijual ke Microsoft, Trump Minta 'Bagian'?
Baca Juga: Dear Pengguna Twitter Android, Cepat Perbarui Aplikasi! Karena...
Pengumuman Pompeo mengudara setelah Trump mengancam akan memboikot TikTok, Aplikasi itu mendapat kecaman dari anggota parlemen AS dan pemerintah; berkaitan dengan masalah keamanan nasional.
Pompeo berkata, "dengan induk perusahaan berbasis di China, aplikasi seperti TikTok, WeChat, dan lainnya merupakan ancaman signifikan terhadap data pribadi warga AS."
Di sisi lain, Menteri Luar Negeri China, Wang Yi mengatakan, AS tak memiliki hak untuk mendirikan 'Jaringan Bersih'. Ia malah menuduh Washington melakukan penindasan.
"Siapapun bisa lihat dengan jelas, AS bertujuan melindungi posisi monopoli di bidang teknologi dengan merampas hak yang tepat untuk pembangunan negara lain," jelasnya.
Saat ini, TikTok memiliki tenggat waktu 45 hari untuk membuat kesepakatan penjualan operasional AS kepada Microsoft.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: