Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

UNDP Gandeng Lembaga Syariah Bangun Pembangkit Listrik

UNDP Gandeng Lembaga Syariah Bangun Pembangkit Listrik Kredit Foto: UNDP
Warta Ekonomi, Jakarta -

United Nations Development Programme (UNDP) bersama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), PT Principal Asset Management (Principal), dan PT Ammana Fintek Syariah (Ammana) bekerja sama dalam mendukung pembangunan pembangkit listrik mikrohidro di Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Tengah.

Kemitraan ini merupakan pengembangan dari keberhasilan proyek UNDP-Baznas sebelumnya yang telah membangun lima pembangkit listrik mikrohidro bagi 4.000 penduduk miskin di daerah terpencil di Jambi.

Baca Juga: Perluas Layanan Pembayaran, Baznas Gandeng Artajasa

Kolaborsi tersebut akan menyediakan program pemulihan bencana kepada sekitar 10 ribu orang di desa Sambil Elen, Lombok dan Desa Tuva di Sulawesi Tengah. Kepala Perwakilan UNDP, Christophe Bahuet, mengatakan bahwa pandemi Covid-19 memiliki dampak sosial ekonomi yang destruktif.

Situasti ini menambah tantangan pemulihan dan pembangunan pada masyarakat yang rentan atau menderita dari bencana alam baru-baru ini. "UNDP berkomitmen membantu membangun kehidupan yang lebih baik bagi orang-orang yang terkena dampak. Inilah yang akan kita lakukan melalui kerangka kemitraan baru ini," kata Christophe pada Kamis (6/7/2020).

Dengan akses ke energi, penduduk di desa-desa tersebut akan dapat mengolah komoditas lokal, seperti kopi, jambu mete, madu, dan karet, menjadi produk jadi untuk dijual. Proyek ini juga memungkinkan warga desa memperoleh keterampilan baru, yaitu meningkatkan produksi tanaman dan memelihara perkebunan untuk bisnis yang tangguh dan berkelanjutan. Proyek ini pun akan mengutamakan pemanfaatan komoditas lokal.

Ketua Baznas, Bambang Sudibyo, menambahkkan bahwa program kerja sama Baznas dan UNDP untuk memanfaatkan potensi zakat dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) di Indonesia sebelumnya telah diresmikan pada penandatanganan MoU tahun 2017 lalu.

Tambahan kolaborasi dari PT Principal Asset Management dan PT Ammana Fintek Syariah tentunya akan makin memperkuat program ini dan akan lebih banyak lagi masyarakat terdampak pandemi dapat terbantu nantinya.

Selain itu, kemitraan ini juga akan berkontribusi pada SDGs khususnya yang terkait dengan kemiskinan, ketimpangan, dan energi. Nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) yang telah ditandatangani akan membantu pemanfaatan dana filantropi Islam dan fintech syariah.

Kemitraan ini dilaksanakan melalui Innovative Finacing Lab UNDP dengan tujuan meningkatkan dan memanfaatkan keuangan sosial. Hal tersebut di antaranya meliputi zakat dan hibah mikro yang ditargetkan melalui perusahan fintech untuk tujuan pembangunan berkelanjutan.

CEO Ammana Fintek, Syariah Lutfi Adhiansyah, mengatakan, SDGs sangat sejalan dengan nilai ekonomi islam. Selain itu, menurut dia, momen pascapandemi memberikan urgensi dalam pendanaan yang etis dan digital untuk pemulihan ekonomi. Lutfi menegaskan, Ammana sebagai fintech P2P Syariah mengeksekusi respons bersama dengan UNDP dan Baznas untuk mengambil peran itu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: