Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Viral Rumah di China Nekat Berdiri di atas Jalan Tol

Viral Rumah di China Nekat Berdiri di atas Jalan Tol Sejumlah kendaraan melintas di ruas tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi), Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat Kamis (21/6). Polres Bogor menerapkan skema perubahan arus kendaraan di Tol Fungsional Bocimi dari arah Sukabumi menuju Jakarta sejak Selasa (19/6) dini hari hingga Minggu (24/6) hal tersebut untuk mengantisipasi kemacetan saat arus balik. | Kredit Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Warta Ekonomi, Beijing -

Sudah 10 tahun seorang pemilik rumah di China dibujuk untuk menjual tanahnya pada pemerintah. Namun karena tetap bersikeras tak mau pindah, akhirnya rumah seorang warga Guangzhou, Guangdong, China tersebut kini berada tepat di tengah jalan bebas hambatan.

Hal tersebut dikarenakan pemerintah China sudah tidak bisa lagi menunda protyek pembangunan overpass yang melintasi rumah tempat tinggal seorang warga Guanngzhou tersebut.

Baca Juga: Berani Usik Taiwan, China Bakal Kasih Pelajaran ke AS

31634630-8600039-image-a-37_1596714373161.jpg

Akhirnya tak ada kompromi apapun lagi, pemerintah membuat jembatan jalan raya tersebut menjadi terbelah dan mengurung sebuh rumah mungil yang pemiliknya tidak mau pindah.

Namun belakangan diketahui bahwa bangunan yang terselip di antara jalan raya di China bukan hal yang aneh.

Dikenal dengan dingzihu atau rumah paku, semua terjadi karena pemilik menolak kompensasi dari pengembang ataupun pemerintah.

Video yang dirilis media lokal menunjukkan properti yang terjepit di antara dua sayap Jembatan Haizhuyong yang baru dibuka di kota metropolitan Guangzhou di Provinsi Guangdong.

Rumah satu lantai itu memiliki luas 40 meter persegi dan berlokasi di tengah jalan tol empat jalur. Laporan stasiun TV Guangdong, pemilik yang bermarga Liang mengaku menolak pindah karena tawaran dari pemerintah tak sesuai keinginannya.

Soal konsekuensi yang dihadapinya, Liang tidak keberatan. Ia pun tak peduli dengan apa pun yang orang pikirkan tentang keputusannya.

"Orang pikir ini lokasi rumah yang buruk, tapi aku merasa tenang di rumah sendiri. Rasanya bebas, menyenangkan dan nyaman," katanya.

31634628-8600039-image-a-36_1596714370909.jpg

Sumber stasiun TV Guangdong mengatakan Liang meminta pemerintah  memberinya empat apartemen, tapi hanya dua yang disetujui. Sedangkan dalam wawancara lain yang direkam Pear Video, Liang mengklaim pemerintah menawarinya lahan pengganti di samping kamar mayat yang tentu saja ditolaknya.

Di-posting di medsos rumah paku Liang langsung menjadi sensasi internet. Pemerintah distrik Haizhu, pekan lalu mengatakan viral video rumah paku Liang berawal saat pemerintah memutuskan untuk meratakan sejumlah bangunan di Jalan Huandao tahun 2010 untuk Jembatan Haizhuyong. Demikian laporan Guangzhou Daily.

Liang satu-satunya dari total 47 warga dan tujuh perusahaan yang masih bertahan. Semua yang lainnya telah pindah pada September tahun lalu. Pihak berwenang menyebut telah menawarkan berbagai pilihan flat dan skema kompensasi tunai bagi warga tapi Liang menolak.

Namun dikatakan para insinyur telah mempelajari aspek  keselamatan dengan menyeluruh sebelum membangun jalan layang yeng menjepit rumah paku Liang. Pemerintah juga berjanji untuk terus berkomunikasi dengan Liang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: