Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo lakukan peninjauan pengolahan komoditas ubikayu di PT. BAA (Bangka Asindo Agri), sekaligus pelepasan ekspor turunan sawit berupa cangkang sawit ke Jepang, Sabtu (8/8/2020)
Mengulas komoditas ubikayu, Mentan menyebutkan bahwa ubikayu beserta olahan turunannya, seperti mie, dapat menjadi pendorong perekonomian dan sumber ketahanan pangan negara.
Baca Juga: IPB Dukung Kementan Gerakkan Diversifikasi Pangan
"Kita punya tepung, sagu dan tapioka itu, kemudian sekarang sudah masuk kepada mie. Di mana mie itu kan menjadi pilihan-pilihan makanan orang Indonesia. Dan kita berharap memang menjadi kekuatan Indonesia ke depan." sebut Mentan
Varietas ubikayu casesa yang dihasilkan dari daerah provinsi Bangka diketahui memiliki provitas 25-28 ton/ha dengan kandungan pati 25-27% lebih tinggi dari yang dihasilkan daerah lain.
PT. BAA sendiri membutuhkan bahan baku ubikayu dengan kapasitas 400 ton perharinya untuk menghasilkan berupa tepung tapioka, dan di perusahaan tersebut mengolah komoditas sagu yang hasilkan mie sagu.
Masyarakat di provinsi Bangka Belitung memiliki areal luasan kebun singkong yang cukup luas. Dari luasan sekitar 15 ribu ha kebun singkong rakyat dapat menghasilkan pasokan untuk 5 pabrik tapioka yang ada di provinsi tersebut Babel, dan tiga diantaranya berproduksi skala besar.
Membahas ekspor perdana cangkang sawit, pada kesempatan yang sama Mentan secara simbolis melepas 10.000 ton cangkang sawit milik PT Bumi Agri Sejahtera senilai Rp. 1,1 milyar ke negara Jepang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto