Investigasi Internasional Ledakan Beirut Hanya Buang-buang Waktu
Presiden Lebanon, Michel Aoun mengatakan, penyelidikan internasional atas ledakan pelabuhan Beiruta adalahtindakan buang-buang waktu. Ledakan yang menciptakan kawah sedalam 43 meter itu menewaskan hampir 200 orang.
“Tujuan dari seruan untuk penyelidikan internasional dalam kasus pelabuhan adalah untuk membuang waktu. Pengadilan harus bergerak cepat untuk mengidentifikasi pelaku," kata Aoun, seperti dilansir Al Arabiya pada Senin (10/8/2020).
Baca Juga: Pukulan Massa Bikin Dua Menteri Lebanon Undur Diri
Sementara itu, pakar militer Rusia, Viktor Murakhovsky mengatakan jumlah amonium nitrat yang menyebabkan ledakan mematikan di Beirut pasti jauh lebih sedikit dari persediaan aslinya. Jika seluruhnya meledak, Ibu Kota Lebanon itu benar-benar akan "terhapus dari peta" atau lenyap.
Murakhovsky menduga sebagian besar dari muatan amonium nitrat sitaan yang disimpan di sebuah gudang di Pelabuhan Beirut telah dicuri sebelumnya. Bahan kimia itu disita tahun 2013 dari kapal MV Rhosus milik pengusaha Rusia.
Murakhovsky mengatakan bahwa jika jumlah amonium nitrat seutuhnya 2.750 ton seperti yang diumumkan pejabat Lebanon meledak, itu akan menghapus Beirut dari peta.
Pakar militer itu menambahkan,dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Rusia, Komsomolskaya Pravda, bahwa kemungkinan besar stok amonoium nitrat sitaan itu sudah dicuri selama bertahun-tahun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: