Ledakan Beirut, Politisi Barat Buta Akan Politik Timur Tengah
Pada malam 4 Agustus 2020, serangkaian ledakan terjadi di kota Beirut, ibu kota Lebanon. Ledakan utama yang sangat dahsyat di Pelabuhan Beirut yang didahului oleh api, menyebabkan sedikitnya 154 orang meninggal dunia, 80 orang lainnya hilang, dan lebih dari 5.000 orang terluka.
Gubernur Beirut Marwan Abboud memperkirakan hingga 300 ribu orang kehilangan tempat tinggal akibat ledakan tersebut. Pemerintah mengumumkan keadaan darurat selama dua pekan.
Ledakan itu terkait dengan adanya sekitar 2.750 ton (3.030 ton pendek) amonium nitrat, setara dengan sekitar 1.155 ton TNT (4.830 gigajoule) yang telah disita oleh pemerintah dari kapal MV Rhosus yang ditinggalkan dan disimpan di pelabuhan selama enam tahun. Dilansir dari AhlulBayt News Agency (ABNA), Senin (10/8).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: