Ribuan Ton Bahan Kimia dalam Ledakan Beirut Dipesan Perusahaan...
Lebih dari 200 orang tewas, 6.000 terluka dan sekitar 300.000 kehilangan tempat tinggal setelah ledakan besar di pelabuhan Beirut mengoyak ibu kota pekan lalu. Ledakan itu menghancurkan beberapa bagian kota dan meningkatkan tekanan ekonomi dan politik yang telah melanda Lebanon selama berbulan-bulan.
Ledakan dahsyat itu telah memicu unjuk rasa anti pemerintah di Lebanon. Pengunjuk rasa, yang menuding korupsi dan kelalaian pemerintah sebagai penyebab ledakan, turun ke jalan dan bentrok dengan polisi selama tiga hari berturut-turut.
Protes berlanjut pada Senin malam (10/8/2020) ketika Perdana Menteri (PM) Hassan Diab mengumumkan pengunduran dirinya dan seluruh pemerintah Lebanon terkait dengan ledakan tersebut.
Sebelumnya Diab telah menyerukan pemilihan parlemen lebih awal dan beberapa menteri sudah mengajukan pengunduran diri mereka. Namun, karena protes semakin meningkat selama akhir pekan, menjadi jelas bahwa pemerintah perlu segera mengambil tindakan untuk meredam kemarahan publik.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: