Posisi Huawei sebagai produsen ponsel pintar nomor satu dunia tampaknya akan segera berakhir. Sebab, perusahaan mengaku kalau bisnis ponsel pintarnya terganggu akibat deretan tekanan dari Amerika Serikat (AS).
Bos Bisnis Konsumen Huawei, Richard Yu Chengdong mengakui adanya risiko berhentinya pengiriman perangkat kelas atas yang menggunakan chip Kirin pada tahun ini.
"Kami sedang dalam situasi sulit. Ponsel pintar Huawei tak memiliki pasokan chip (Kirin). Tahun ini mungkin generasi terakhir bagi chip kelas atas Huawei; ini kerugian besar bagi kami," kata Yu, dikutip dari SCMP, Rabu (12/8/2020).
Baca Juga: Gegara Sanksi Amerika, Huawei Terancam Kehabisan ....
Baca Juga: Gegara Trump Boikot WeChat, Bisnis Apple di China Terancam Goyah
Huawei sendiri akhirnya berhasil menyalip Samsung pada kuartal II 2020; menduduki posisi pertama di pasar ponsel pintar dunia.
Sayangnya, pada waktu yang sama, Huawei juga berada di pusat ketegangan antara AS-China di bidang teknologi. Pada Mei 2020, Trump meningkatkan sanksi terhadap Huawei dengan melarang pembuat chip asing menggunakan teknologi AS untuk memproduksi chip bagi Huawei.
Langkah itu merupakan kelanjutan dari masuknya nama Huawei ke dalam Daftar Hitam Departemen Perdagangan AS pada Mei 2019.
Huawei enggan berkomentar perihal kabar ini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: