Warga Lebanon Hadiri Peringatan Korban Tewas Ledakan Beirut
Orang-orang di Beirut menghadiri acara peringatan bagi lebih dari 200 korban tewas ledakan besar yang meluluhlantakkan Ibu Kota Lebanon itu pekan lalu.
Kerumunan orang berdiri diam di dekat reruntuhan Pelabuhan Beirut saat azan dikumandangkan dan lonceng gereja berdentang pada Selasa (11/8/2020) pukul 18:09. Itu adalah waktu saat 2.750 ton amonium nitrat yang disimpan secara tidak aman di gudang pelabuhan meledak.
Baca Juga: Lebanon Didesak Bikin Pemerintahan Baru, Atau Konsekuensinya...
Ada kemarahan karena begitu banyak material berbahaya disimpan di sana.
Diwartakan BBC, demonstrasi di Lebanon masih berlanjut untuk hari ketiga berturut-turut menunjukkan kekesalan warga terhadap pemerintah yang dinilai korup dan tidak becus.
Pengunduran diri Perdana Menteri Hassan Diab dan pemerintah Lebanon pada Senin (10/8/2020) gagal menenangkan pengunjuk rasa yang terus terlibat bentrokan dengan polisi.
Upaya membentuk pemerintahan baru Lebanon telah dimulai pada Selasa, dengan banyak warga menuntut kabinet yang tidak didukung partai politik yang selama ini dianggap bertanggung jawab atas bobroknya pemerintahan di negara itu.
Banyak warga Lebanon juga menyerukan penyelidikan independen atas ledakan itu karena mereka tidak mempercayai penyelidikan oleh otoritas lokal.
Lebanon sudah bergumul dengan krisis ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya sebelum bencana ledakan itu, dengan banyak keluarga yang jatuh miskin dan kelaparan.
Sejak Oktober, pengunjuk rasa telah menuntut perombakan total sistem politik, yang mereka salahkan atas korupsi dan salah urus pemerintah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: