Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Allahu Akbar, Pak Jokowi Bilang Tahun 2021 Masih Dihantui...

Allahu Akbar, Pak Jokowi Bilang Tahun 2021 Masih Dihantui... Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato dalam rangka penyampaian laporan kinerja lembaga-lembaga negara dan pidato dalam rangka HUT ke-75 Kemerdekaan RI pada sidang tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (14/8/2020). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/pras. | Kredit Foto: Antara/ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/pras.
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta semua pihak untuk mempersiapkan diri menghadapi tahun 2021. Ia mengatakan bahwa ketidakpastian di tahun 2021 masih akan terjadi.

"Saat ini kita juga harus fokus mempersiapkan diri menghadapi tahun 2021. Ketidakpastian global maupun domestik masih akan terjadi," katanya dalam memberikan keterangan pemerintah atas RUU APBN 2021 beserta Nota Keuangannya di Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, Jumat (14/8/2020).

Baca Juga: Jokowi: Perekonomian Indonesia Akan Terus Penuh Ketidakpastian

Baca Juga: Terungkap Gaji Presiden Jokowi dan Wapres Maruf Amin, Berapa?

Lanjutnya, Kepala Negara mengatakan program pemulihan ekonomi akan terus dilanjutkan bersamaan dengan reformasi di berbagai bidang. Bahkan, ia mengatakan kebijakan relaksasi defisit melebihi 3% dari PDB masih diperlukan.

"Dengan tetap menjaga kehati-hatian, kredibilitas, dan kesinambungan fiskal," ujarnya.

Sementara itu, ia mengatakan rancangan kebijakan APBN 2021 diarahkan untuk, pertama, mempercepat pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19; kedua, mendorong reformasi struktural untuk meningkatkan produktivitas, inovasi, dan daya saing ekonomi; ketiga, mempercepat transformasi ekonomi menuju era digital; serta keempat, pemanfaatan dan antisipasi perubahan demografi.

"Karena akan banyak ketidakpastian, RAPBN harus mengantisipasi ketidakpastian pemulihan ekonomi dunia, volatilitas harga komoditas, serta perkembangan tatanan sosial ekonomi dan geopolitik,juga efektivitas pemulihan ekonomi nasional, serta kondisi dan stabilitas sektor keuangan," kata nya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: