Proses ditemukannya vaksin COVID-19 hingga kini masih terus dilakukan. Termasuk uji coba yang dilakukan BUMN Bio Farma yang kini memasuki fase ketiga. Harapannya, penanganan virus ini bisa diatasi dengan cepat, dan pemulihan berbagai sektor bisa dilakukan dengan cepat juga.
Wakil Ketua Pelaksana I Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN), Jenderal TNI Andika Perkasa, menyampaikan tahapan hasil uji klinis fase 3 yang dilakukan terhadap obat kombinasi bagi pasien tanpa ventilator.
Baca Juga: Pakar Kesehatan Ragukan Vaksin Covid-19 Selesai Januari
"Pencapaian hingga pada titik ditemukannya kombinasi obat yang baru ini telah berproses panjang sejak bulan Maret 2020," kata Andika saat konferensi pers di Markas Besar TNI Angkatan Darat, Jakarta, Sabtu 15 Agustus 2020.
Andika yang juga Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), menyebut kombinasi obat ini dikembangkan oleh tim dari Universitas Airlangga dengan melibatkan TNI AD dan Badan Intelijen Negara atau BIN. Diharapkan, obat tersebut mempercepat penyembuhan pasien COVID-19 sekaligus memutus mata rantai penularan di masyarakat.
Baca Juga: 3 Negara Siap Pakai Vaksin Sputnik V Buatan Rusia, Siapa Saja?
"(Riset obat) serta sudah melalui tahapan uji klinis sebagaimana dipersyaratkan," lanjut mantan Komandan Paspampres itu.
Di kesempatan yang sama, Wakil Kepala Polri Komjen Gatot Eddy Pramono, mengatakan dengan hasil ini diharapkan mampu menghemat biaya perawatan. Tidak hanya mengenai pemulihan kesehatan. Pihaknya juga ingin mendorong ekonomi bergulir kembali. Juga yang utama menurunkan kepanikan dan kecemasan masyarakat.
"Sehingga muncul optimisme dan kepercayaan masyarakat bahwa bangsa Indonesia bangkit dan berproses pulih dari COVID-19," tutur Jenderal bintang tiga ini.
Saat penyerahan hasil uji klinis obat kombinasi untuk corona ini, juga turut dihadiri Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid, Rektor Universitas Airlangga Mohammad Nasih, Sekretaris Utama BIN Komjen Bambang Sunar Wibowo, perwakilan Kimia Farma dan BPOM.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Lestari Ningsih