Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Emisi GRK Industri Sawit? Ini Teknologi Jawabannya

Emisi GRK Industri Sawit? Ini Teknologi Jawabannya Kredit Foto: Antara/Syifa Yulinnas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Jelas terbukti bahwa industri perkebunan kelapa sawit mampu memberikan manfaat yang luar biasa bagi perekonomian Indonesia.

Tidak hanya sebagai penghasil devisa negara, kehadiran kelapa sawit juga mampu menjadi jawaban atas pembangunan ekonomi pedesaan, pengurangan kemiskinan, kesempatan kerja, produksi biomaterial dan oleo-pangan, produksi biomassa, konservasi tanah dan air, sumber energi terbarukan (biofuel), serta mampu menyerap emisi gas karbondioksida di udara.

Meskipun demikian, pihak kontra sawit yang menaruh perhatian pada perubahan iklim masih saja memandang industri perkebunan kelapa sawit sebagai salah satu driver emisi gas rumah kaca (GRK).

Baca Juga: Dearest Sawit, Emas Hijau untuk Ekologi yang Sempat Terhimpit

Asumsi yang melatarbelakangi paradigma ini terkait dengan kegiatan kultur teknis di lapangan dan pabrik kelapa sawit (PKS) yang akan menghasilkan limbah.

Peneliti Rekayasa Teknologi dan Pengelolaan Lingkungan, Pusat Penelitian Kelapa Sawit, M Ansori Nasution mengatakan bahwa diperlukan penerapan dan pengembangan teknologi untuk mengurangi emisi GRK industri kelapa sawit. Khusus di PKS, pemaksimalan penurunan emisi GRK perlu dilakukan dengan menggabungkan 2–3 teknologi yang saling berhubungan.

Perangkat yang dapat digunakan untuk mengindentifikasi dan menganalisis potensi emisi lingkungan yang disebabkan siklus produksi kelapa sawit mulai dari bahan baku TBS hingga produk akhir, yakni Life Cycle Assesment (LCA). LCA pada kelapa sawit akan berfokus pada limbah cair (Palm Oil Mill Effluent/POME) dan tandan kosong kelapa sawit (Empty Fruit Bunch/EFB).

Berdasarkan hasil penelitian Stichnothe dan Schuchardt di PPKS tahun 2009–2010, emisi yang dihasilkan dari limbah ini menyumbang 77 persen dari emisi industri kelapa sawit. Setiap ton TBS yang diolah akan melepas 7 kg gas methane ke dalam kolam limbah dan 223 kg gas setara CO2 apabila tandan kosong kelapa sawit dibuang begitu saja.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: